SARIASIH.com – Hampir setiap orang pernah merasa jika telinganya berdenging. Sering kali hal tersebut dianggap sebagai pertanda dari kejadian tertentu. Namun kenyataannya, telinga berdenging adalah salah satu kondisi medis yang biasa disebut tinnitus.
Tinnitus dapat ditandai dengan keluarnya suara dari kepala atau telinga tanpa adanya pengaruh dari lingkungan seperti suara siulan atau suara bising mesin. Hal ini dapat hilang dengan sendirinya, tetapi bisa juga berlangsung dengan durasi yang lama.
Ada dua jenis dari tinnitus, pertama, tinnitus objektif. Pada situasi ini, telinga berdenging kerap dialami oleh orang yang mendengar kebisingan. Tipe tersebut sifatnya lengka terjadi. Jika ada yang mengalami, maka hal tersebut disebabkan oleh masalah kondisi tulang telinga bagian tengah atau kontraksi otot.
Selain itu, ada beberapa faktor lainnya seperti penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah, hingga tekanan darah tinggi aliran darah yang tidak teratur.
Kedua, tinnitus subjektif. Jenis ini lebih umum terjadi, dimana seseorang mendengar seperti raungan, dering dan suara lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh terjadinya disfungsi saraf pendengaran atau bagian otak yang menafsirkan sinyal saraf bagi suara.
Tidak perlu khawatir ketika mengalaminya, karena tinnitus subjektif bukan pertanda yang serius. Namun kondisinya menjadi lebih buruk seiring bertambahnya usia dan bagi beberapa orang jenis ini bisa teratasi dan membaik dengan melakukan pengobatan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari tinnitus;
1. Menghindari suara yang keras
Sesungguhnya kemampuan mendengar manusia ada pada angka yang kurang dari 75 db. Jika melampaui angka tersebut, seperti 85 db, mereka berisiko mengalami kehilangan pendengaran secara permanen atau tuli dan masalah lainnya.
Karena itu, jika sedang menyetel volume pada earphone atau headset, maka pastikan suaranya yang dihasilkan sudah diatur terlebih dahulu agar kesehatan telinga tetap terjaga dan tidak ada penuruna fungsi.
2. Hindari merokok
Secara fakta, perokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tinnitus jika dibandingkan orang yang tidak merokok. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan seperti antibiotik, diuretik, anti depresan hingga aspirin dosis tinggi juga memiliki risiko yang sama
Karena itu, agar terbebas dari tinnitus maka hindari merokok dan konsultasikan dengan dokter yang bersangkutan jika mengalami hal-hal diluar kebiasaan akibat mengonsumsi salah atu obat yang sudah disebutkan.
3. Hindari stres
Salah satu pemicu timbulnya tinnitus adalah stres yang berlebihan. Jika hal tersebut tidak ditangani segera, maka bukan hanya tinnitus yang di derita namun juga akan ada penurunan kesehatan telingan lainnya.
Ada banyak cara agar terhindar dari stres, mulai dari menjaga pola makan, olahraga hingga mengerjakan hobi. Ketiga aktivitas tersebut mampu mengendalikan tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.
4. Rutin periksa ke dokter THT
Kondisi telinga yang tidak mudah dilihat mata, membuat tingkat kesehatannya seringkali diabaikan. Padahal faktanya, mengunjungi dokter THT perlu dilakukan secara berkala agar terhindar dari adanya infeksi saluran telinga dan penyumbatan kotoran yang meningkatkan risiko seseorang mengalami tinnitus.
Jika segala upaya mandiri sudah dilakukan dan tinnitus terus menerus muncul, maka segera dapatkan penanganan medis di RS Sari Asih terdekat. Rumah sakit sudah menerapkan protokol kesehatan yang membuat jalannya pengobatan berjalan dengan aman dan tenang.
Sebelum mendatangi dokter spesialis, ada baiknya untuk melakukan pendafataran online di sariasih.com atau aplikasi Sari Asih Online. Dengan itu, dapat terbebas dari antre dan meminimalisir waktu keberadaan di luar rumah.