Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Sama Dengan Rokok Konvensional, Vape Juga Memicu Kanker

08 Jun, 2022

SARIASIH.com  - Penggunaan tembakau pada rokok di Indonesia menjadi penyebab utama kematian kedua didunia dan salah satu penyebab kematian yang dapat dicegah terhadap penyakit terkait rokok pada paru seperti bronkitis kronis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema dan kanker paru.

Selain itu, risiko pada organ lain seperti penyakit jantung coroner, stroke, risiko impotensi pada penggambaran organ dan reaksi kondisi penyakit kronis yang sudah ada seperti diabetes melitus dan hipertensi.

Menurut Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, dr. Oeryana Agustin Widayanti, SpP , rokok mengandung zat-zat yang adiktif dan karsinogen, yang mulai dari produksinya saja rokok menyebabkan emisi emisi tembakau zat karbon dioksida hingga mencapai 84 juta ton atau setara dengan 280.000 kali peluncuran roket ke luar angkasa.

“Maka dengan merokok akan meningkatkan resiko kanker paru 25 kali pada laki-laki, kanker paru pada perempuan 25,7 kali, penyakit jantung coroner 2-4 kali dan stroke 2-4 kali,” jelas dr.Oeryana Agustin Widayanti, SpP (Dokter Spesialis Paru RS Sari Asih Cipondoh, Tangerang)

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan rokok, banyak perokok lelaki yang utamanya kalangan milenial mengalihkannya ke rokok elektronik yang dikenal dengan sebutan Vape atau Pod. Yang kemudian menimbulkan pertanyaan apakah merokok dengan Vape bisa menghilangkan bahaya merokok?

Rokok elektronik atau Vape dijelaskan dr.Oeryana Agustin Widayanti, SpP sama saja mengandung nikotin yang ada pada konvensional rokok. Nikotin merupakan zak adiktif yang menimbulkan efek ketergantungan dan zat yang sama terdapat di rokok konvensional.

“Dalam sebuah penelitian terdapat 65 bahan kimia telah ditemukan dalam jenis rokok elektronik dan 26 bahan kimia dalam rokok elektronik dianggap berbahaya, yaitu zat kimia yang bersifat racun dan juga memicu kanker,” terangnya.

Dari 10 bahan kimia yang ditemukan pada uap /asap rokok elektronik adalah serupa dengan konvensional uap asap rokok. Ketergantungan terhadap nikotin ini ditemukan pada 76,5% pria yang menggunakan rokok elektronik, terlihat dari kadar nikotin di saluran udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bukan perokok.

Tentunya kebiasaan merokok ini bisa mengganggu kesehatan dan mengurangi kualitas hidup Anda dan orang sekitar.
Jangan malu untuk berkata "Saya tidak merokok" buat Anda yang sudah terbiasa merokok mari mulai mencoba untuk berhenti merokok.

Jika Anda kesulitan untuk menghentikan kebiasaan merokok atau bahkan sudah mengalami gangguan kesehatan akibat bahaya merokok, sebaiknya konsultasikan ke dokter di Rumah Sakit Sari Asih terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Oeryana Agustin , SpP
dr. Oeryana Agustin , SpP
Paru
dr. Nizam Erhamza , SpP
dr. Nizam Erhamza , SpP
Paru
dr. Debi Febriani , Sp.P
dr. Debi Febriani , Sp.P
Paru
dr. Anti Dwijayanti , SpP
dr. Anti Dwijayanti , SpP
Paru
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok