Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Tanda Gangguan Pendengaran Pada Anak

09 Jun, 2020

SARIASIH.com – Pendengaran sejatinya adalah hal yang esensial bagi perkembangan anak. Kemampuan tersebut dapat menstimulasi otak agar mampu mengasah kemampaun berpikir, berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.

Jika anak mengalami gangguan pendengaran, maka dampaknya akan mengganggu perkembangan mereka. Namun, terkadang hal tersebut sulit dideteksi terlebih ketika anak masih bayi sehingga umumnya orang tua tidak menyadarinya.

Karena itu, penting sifatnya untuk mendeteksi ganggaun pendengaran sejak dini agar bisa mencegah komplikasi lebih serius. Bermacam-macam penyebab dari penurunan kemampuan mendengar ini, namun hampir dari setengah kasus yang ada disebabkan oleh kelainan genetik. Dimana anak memiliki anggota keluarga dengan gangguan yang sama.

Selain itu, penyebab lainnya karena beberapa faktor, seperti infeksi pada ibu hamil, trauma lahir, riwayat trauma kepala pada anak, riwayat infeksi pada otak atau tulang belakang hingga riwayat infeksi telinga.

Sesungguhnya lebih mudah mendeteksi gangguan pendengaran ketika Si kecil masih bayi atau balita jika dibandingkan mereka sudah lebih dewasa dan bisa berbicara dengan lancar. Ada beberapa jenis masalah pendengaran pada anak yang perlu diwaspadai , seperti tuli kongenital.

Tuli kongenital adalah gangguan pendengaran yang terjadi saat lahir, baik itu tuli sebagian atau total. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor bawaan seperti riwayat hamil atau riwayat lahir dan didapat seperti infeksi.

Anak akan mengalami penundaan bicara sesuai dengan usianya. Selain itu, anak akan memiliki tingkat kognitif yang lebih lambat dan kesusahan untuk bersosialisasi.

Kedua, ganggaun pendengaran akibat bising (GBAB). Anak akan mengalami gangguan pendengaran jika mereka seringkali mendengar suara bising yang memekakkan telinga terus menerus dalam waktu yang lama. Meski dapat diderita siapa saja, namun lebih rentan oleh anak dan lanjut usia.

Suara bising dapat berasal dari bunyi mesin pesawat, lalu lintas hingga mendengarkan musik dengan earphone. Terkadang orang tua juga luput dari kebisingan yang ada di tempat hiburan, dimana intensitas suara yang dimiliki sesungguhnya tidak ramah bagi anak.

Artinya, anak tidak boleh belama-lama karena hal tersebut justru dapat membahayakan pendengaran mereka. Efek yang terjadi memang bukan pada saat itu, namun anak akan merasakannya di masa depan. Umumnya jika kehilanagn pendengaran terjadi pada usia 60-70 tahun, namun ketika umur 30-40 tahun mereka bisa lebih dulu mengalaminya

Ketiga, otis media akut (OMA). Kondisi ini umumnya disebut sebagai congek, dimana area belakang gendang telinga, yaitu telinga bagian tengah mengalami infeksi serta menimbulkan peradangan dan rasa nyeri.

Bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun merupakan golongan yang rentan mengalami OMA, karena mereka sering mengalami batuk pilek sehingga bakteri akan naik menuju saluran eustachius hingga ke telinga

Karena saluran eustachius pada anak lebih pendek, maka ketika anak mengalami pilek, terdapat cairan yang mengandung virus atau bakteri yang mudah naik ke telinga tengah. Cairan tersebut akan terperangkap, karena saluran eustachius yang membengkak akibat infeksi.

Gangguan pendengaran adalah kondisi yang harus ditangani segera. Hal tersebut membuat orang tua perlu membawa anak ke dokter spesialis THT untuk mengetahui jenis kotoran telinga Si kecil.

RS Sari Asih memiliki dua cara untuk pasien tetap bisa terhubung dengan dokter yang ingin dituju, melalui datang langsung ke rumah sakit atau konsultasi secara virtual (konsultasi online). Keduanya bisa dimanfaatkan agar kesehatan si kecil tetap terjaga.

Jika ingin ke rumah sakit, pastikan sudah buat temu janji melalui daftar online terlebih dahulu untuk mendapatkan hari dan tanggal yang sudah terkonfirmasi. Hal tersebut untuk meminimalisir waktu ketika berada di luar rumah.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Bimo Aryo Tejo,dr.SpKK
dr. Bimo Aryo Tejo,dr.SpKK
Kulit & Kelamin
dr. Aiza Fitria, Dr. Sp.M
dr. Aiza Fitria, Dr. Sp.M
Mata
dr. H. Mahruzzaman Naim Sp.A
dr. H. Mahruzzaman Naim Sp.A
Anak
dr. H. Didik Wijayanto, Sp.A
dr. H. Didik Wijayanto, Sp.A
Anak
dr. Agus Supartono , SpKFR
dr. Agus Supartono , SpKFR
Rehabilitasi Medik
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok