Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Sering Buang Air Kecil bisa Terjadi akibat Gangguan Ginjal

22 Aug, 2023

SARIASIH.com – Selain banyak faktor seringnya buang air kecil, penyakit ginjal juga turut menjadi salah satu faktornya. Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang memiliki peran krusial dalam mengatur keseimbangan cairan dan zat-zat sisa.

Namun, seperti organ lainnya, ginjal juga dapat mengalami gangguan dan penyakit. Salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengatur cairan tubuh adalah penyakit ginjal polikistik.

Ginjal dan Fungsinya:

Ginjal adalah organ yang bertanggung jawab untuk menyaring darah, menghilangkan zat-zat sisa, dan mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit dalam tubuh. Gangguan pada fungsi ginjal dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk masalah dalam mengatur frekuensi buang air kecil.

Berdasarkan sebuah studi ilmiah tentang Dampak Penyakit Ginjal Polikistik terhadap Frekuensi Buang Air Kecil: Studi Kasus Kontrol oleh Kidney International diketahui sejumlah dampak terhadap pengaruh penyakit ginjal polikistik terhadap sering buang air kecil:

Penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah kelainan genetik di mana kista-kista berisi cairan berkembang di dalam ginjal. Kista-kista ini dapat membesar seiring berjalannya waktu dan menyebabkan perubahan struktur ginjal.

Salah satu dampaknya adalah peningkatan frekuensi buang air kecil yang disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Tekanan pada Kandung Kemih: Kista-kista yang berkembang dalam ginjal polikistik dapat menekan kandung kemih atau saluran kemih, menyebabkan perasaan ingin buang air kecil lebih sering.
  2. Peningkatan Aliran Cairan: Kista-kista dalam ginjal dapat menghambat kemampuan ginjal dalam menahan cairan. Hal ini dapat mengakibatkan produksi urine yang lebih banyak dan sering buang air kecil.
  3. Gangguan Fungsi Ginjal: Penyakit ginjal polikistik dapat mempengaruhi fungsi ginjal dalam mengatur kadar elektrolit dan cairan dalam tubuh. Gangguan ini dapat berkontribusi pada sering buang air kecil.

Studi ini menginvestigasi pengaruh ginjal polikistik terhadap frekuensi buang air kecil. Penelitian ini melibatkan sejumlah partisipan dengan penyakit ginjal polikistik dan kelompok kontrol tanpa kondisi ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dengan ginjal polikistik memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk sering buang air kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Temuan ini mendukung pandangan bahwa perubahan struktur dan fungsi ginjal pada orang dengan penyakit ginjal dapat berdampak pada pola buang air kecil.

Penyakit ginjal polikistik adalah contoh penting bagaimana gangguan pada ginjal dapat mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh dan mengakibatkan sering buang air kecil.

Studi kasus yang menghubungkan orang dengan penyakit ginjal dengan frekuensi buang air kecil menggarisbawahi kompleksitas hubungan antara kondisi medis dan gejala yang muncul.

Melakukan kontrol kepada pihak medis untuk mengenali pengaruh ini sangat penting dalam mendukung pengelolaan dan perawatan yang tepat bagi individu yang menderita penyakit ginjal polikistik.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Dody Kurniawan , Sp.OT
dr. Dody Kurniawan , Sp.OT
Ortopedi
dr. Fitria , SpPD
dr. Fitria , SpPD
Penyakit Dalam
dr. Reza Abidin , SpOT
Ortopedi
dr. Yuliana Laksmini , SpKK. Msc
dr. Yuliana Laksmini , SpKK. Msc
Kulit & Kelamin
dr. Hikmah Kurniasari , MKM
dr. Hikmah Kurniasari , MKM
Klinik Laktasi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok