SARIASIH.com - Tubuh memiliki pertahanan diri dalam menghadapi bentuk asing yang memasukinya. Pertahanan diri tersebut berupa kekebalan tubuh alami yang mampu mendeteksi penyakit yang diakibatkan oleh virus maupun bakteri.
Secara sistematis tubuh akan membentengi diri dari jika ada bentuk asing yang memasukinya. Sayangnya, terkadang, bentuk perlindungan tubuh yang biasa disebut imunitas tersebut tidak berjalan semestinya.
Sistem kekebalan tubuh alami yang seharusnya membentengi tubuh pada sebagian orang malah menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Salah satu penyakit akibat autoimun ini adalah Lupus Eritematosus.
Penderita yang terserang penyakit lupus dicirikan dengan adanya tanda merah pada bagian wajah yang sepintas terlihat seperti sayap kupu-kupu. Bagian tubuh yang sering terkena adalah paru-paru, sendi, jaringan saraf dan ginjal.
Ironisnya, dari sekian banyak penderita lupus, hampir lebih sering menyerang wanita. Wanita hamil dengan lupus berisiko memperberat kehamilannya. Diperlukan konsultasi medis bagi wanita penderita lupus.
Dokter Internis Konsultan Reumatologi dari Rumah Sakit Sari Asih Ciputat , Kota Tangerang Selatan dr. Linda Kurniaty Wijaya, SpPD-KR (FINASIM) menyebutkan bagi wanita penderita lupus perlu mempersiapkan kehamilannya jika perlu menunda kehamilan hingga penyakit lupus yang diderita sudah tidak dapat dikendalikan.
“Karena jika lupusnya tengah aktif berisiko akan memperberat lupusnya dan memperberat ibunya. Kalau memungkinkan kehamilannya ditunda minimal 6 bulan setelah pengobatan lupus dilakukan,” ujar dr Linda.
Meski begitu, pengobatan wanita hamil dengan lupus masih bisa dilakukan dengan pengawasan ketat. Tim medis akan fokus memberikan penanganan lebih banyak kepada lupus yang dideritanya terlebih dahulu terutama organ yang diserang.
“Pada kehamilan akan terjadi beberapa perubahan organ tubuh, diperlukan kehati-hatian untuk menangani pasien lupus yang tengah menjalani kehamilan termasuk obat-obatan yang aman untuk janinnya,” sebut dr Linda.
Penyakit lupus perlu ditangani dengan benar karena akan berdampak pada ibu hamil dan janin yang dikandung. Risiko bayi terpapar penyakit lupus yang ditegaskan dr Linda bisa saja terjadi. Namun para ibu tidak perlu khawatir berlebihan, karena harapan sehat masih mungkin dengan pembinaan tim medis yang ketat.