Live Antrian
Dr. D. Fitria , SpB
SARIASIH.com - Limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik (jaringan organ), bagian penting dari sistem kekebalan tubuh kita. Meskipun demikian, banyak yang mungkin belum sepenuhnya menyadari seberapa berbahayanya limfoma.
Salah satu bahaya utama limfoma adalah kemampuannya untuk berkembang menjadi kanker yang mengancam jiwa jika tidak didiagnosis atau diobati dengan tepat.
Dijelaskan Dokter Spesialis Bedah Umum RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dr. Fiki Aprilino Risenta, SpB, limfoma dapat menyebar ke organ tubuh lainnya, mengganggu fungsi vital, dan mengancam kehidupan penderitanya.
“Gejala limfoma, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan kelelahan, dapat mengganggu kualitas hidup secara signifikan,” ujar dr. Fiki Aprilino Risenta, SpB.
Pengobatan limfoma seringkali memerlukan perawatan medis yang intensif dan berlanjut, termasuk kemoterapi, terapi radiasi, dan mungkin transplantasi sumsum tulang. Hal ini dapat memberikan beban mental dan finansial yang signifikan bagi penderitanya.
Selain bahaya kanker itu sendiri, pengobatan limfoma juga dapat menghasilkan berbagai komplikasi, termasuk infeksi, anemia, serta kerusakan organ. Diagnosis limfoma bisa dilakukan dengan pemeriksaan penunjang dan biopsi (FNAB, open biopsi).
Gejala Limfoma yang Perlu Diperhatikan
Penting untuk mengenali gejala-gejala limfoma agar dapat mencari bantuan medis tepat waktu. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri.
- Demam, terutama jika berlangsung tanpa sebab yang jelas.
- Keringat malam yang berlebihan, terutama jika disertai dengan menggigil.
- Penurunan berat badan yang tidak dijelaskan.
- Kelelahan yang terus-menerus dan merasa lemah.
Tidak ada cara pasti untuk mencegah limfoma, tetapi beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko kanker secara umum:
- Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi gaya hidup sehat yang mencakup makanan seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, dan konsumsi alkohol yang bijak dapat membantu meminimalkan risiko kanker.
- Deteksi Dini: Mengikuti pemeriksaan medis rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan adalah kunci untuk deteksi dini dan pengobatan yang lebih berhasil.
- Perlindungan Terhadap Zat Berbahaya: Hindari paparan berlebihan terhadap bahan kimia berbahaya, termasuk radiasi dan bahan kimia industri.
