Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Perbedaan Covid-19 Dan DBD

30 Mar, 2020

SARIASIH.com – Selain tingginya penderita penyakit COVID-19 di Indonesia, kini datang ancaman yang juga sama-sama berbahaya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Keduanya memiliki gejala yang serupa yang membuat tenaga kesehatan cukup kesulitan untuk membedakannya.

Terdapat kasus di Singapura yang menimpa lak-laki berusia 57 tahun dan wanita yang juga berusia 57 tahun mengalami demam, nyeri otot, batuk ringan selama empat hari dan diare selama dua hari. Hasil tes keduanya positif dinyatakan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Karena kondisinya makin memburuk keduanya melakukan tes SARS-CoV-2  dan dinyatakan positif mengidap COVID-19. Hasil tes yang pertama dinyatakan False Positif. Hal tersebut dikarenakan virus Dengue dan Corona memiliki kemiripan.

Ahli penyakit menular menyatakan jika penyakit yang disebabkan oleh virus seringkali memiliki gejala umum yang serupa. Umumnya penderita DBD akan mengalami sakit kepala, sakit dibelakang mata, pegal-pegal, mual, muntah-muntah dan pendarahan ringan seperti mimisan.

Jika penderita COVID-19, sesuai dengan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia akan mengalami termasuk demam, batuk-batuk, dan sesak napas. Dalam kasus yang lebih parah, infeksi SARS-CoV-2 juga dapat menyebabkan masalah pernapasan, gagal ginjal, dan kematian.

Penderita DBD dapat mengalami gusi berdarah atau mimisan, pucat pada ujung tangan, tinja berwarna kehitaman karena efek pendarahan hebat saluran cerna. Kondisi tersebut juga membuat bintik-bintik ditubuh karena kadar trombosit sudah di bawah 100 ribu per mikroliter (mcL).

Sedangkan pada COVID-19, penderita akan mengalami gejala seperti pneumonia. Sehingga terdapat anjuran jika mengalami demam pada tiga hari berturut-turut ada baiknya untuk mendapatkan penanganan medis dan berkata jujur ke dokter jika mengalami pendarahan atau mimisan.

Sampai saat ini, DBD dan COVID-19 memang belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan, namun jika COVID-19 masih memiliki harapan karena terdapat negara-negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia dan German sedang membuat vaksin corona.

Berbeda DBD, dimana tenaga kesehatan hanya dapat memperbaiki sistem sirkulasi darah  penderita  supaya keadaan keluarnya darah di sel pembuluh darah bisa segera diatasi.

Karena keduanya memiliki kemiripan dari segi gejala, sehingga ada bainya untuk mengambil tes SARS-CoV-2 agar mengetahui betul apa sebenarnya yang diderita dan bisa mendapatkan penangan sesegera mungkin.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Asih Yuliati , Sp.THT
dr. Asih Yuliati , Sp.THT
THT
drg. Riske Trika Hanjari
drg. Riske Trika Hanjari
Gigi
drg. Siti Rahmani , Sp.ORT
drg. Siti Rahmani , Sp.ORT
Gigi Ortodontis
dr. Suryaman , Sp. OG
dr. Suryaman , Sp. OG
Kebidanan dan Kandungan
dr. Mimin Supriatin , SpN
Saraf
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok