Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Penyakit Usus Buntu: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya

04 Sep, 2023

SARIASIH.com - Penyakit usus buntu, juga dikenal sebagai apendisitis, adalah kondisi medis yang umumnya terjadi ketika usus buntu (appendix) meradang. Ini adalah salah satu masalah medis yang memerlukan penanganan segera.

Gejala penyakit usus buntu sulit dipastikan jika tidak dikonsultasikan ke ahli medis, sebab, gejala usus buntu hampir mirip dengan maag atau masuk angin. Berikut adalah penyebab, gejala dan cara penanganannya.

Penyebab Penyakit Usus Buntu

  1. Obstruksi
    Penyumbatan pada usus buntu dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti perkembangan jaringan limfoid atau fecalith (endapan tinja keras). Obstruksi ini dapat menghambat aliran cairan usus buntu dan menyebabkan peradangan.
  2. Infeksi Bakteri
    Infeksi bakteri di dalam usus buntu dapat menyebabkan peradangan. Hal ini dapat terjadi jika bakteri yang ada di usus buntu berkembang biak secara berlebihan.

Gejala Penyakit Usus Buntu

  1. Nyeri Perut
    Nyeri perut mendalam di sekitar pusar atau di sisi kanan bawah perut adalah gejala yang paling umum. Nyeri ini bisa mulai ringan, namun akan menjadi lebih intens seiring berjalannya waktu.
  2. Mual dan Muntah
    Banyak penderita penyakit usus buntu mengalami mual dan muntah sebagai respons terhadap peradangan yang terjadi.
  3. Demam dan Malaise
    Demam ringan hingga sedang adalah gejala lain yang sering muncul bersamaan dengan penyakit usus buntu. Pasien juga mungkin merasa lemas dan kurang bergairah.
  4. Hilangnya Nafsu Makan
    Beberapa orang mungkin merasa tidak lapar atau merasa sangat tidak enak badan.

Cara Penanganan Penyakit Usus Buntu

Penyakit usus buntu biasanya dianggap sebagai kondisi yang darurat medis dan memerlukan tindakan segera. Cara penanganan melibatkan ahli medis profesional :

  1. Pembedahan
    Tindakan operasi untuk mengangkat usus buntu yang meradang adalah langkah utama dalam penanganan penyakit usus buntu. Ini disebut apendektomi. Biasanya, operasi ini dilakukan dengan teknik laparoskopi, yang lebih sedikit invasif, tetapi dalam beberapa kasus, metode konvensional dapat digunakan.
  2. Pemberian Antibiotik
    Jika infeksi sudah menyebar, atau jika pasien memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membuat operasi sulit dilakukan, antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi peradangan.
  3. Pemulihan Pascaoperasi
    Setelah operasi, pasien biasanya memerlukan waktu pemulihan yang singkat sebelum bisa kembali ke aktivitas normal. Dalam beberapa hari setelah operasi, pasien mungkin harus menjalani pantauan medis.

Penyakit usus buntu tidak boleh diabaikan atau diobati dengan obat-obatan biasa saja. Menghubungi profesional medis untuk penilaian dan penanganan yang tepat jika ada gejala yang mencurigakan, karena keterlambatan dalam penanganan dapat mengakibatkan komplikasi serius.

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Dewi Kartika Sari , Sp.PD
dr. Dewi Kartika Sari , Sp.PD
Penyakit Dalam
drg. Fitri Lenggo Geni
Gigi
dr. Setiagung Ambari Bowo , Sp.BP-RE
Bedah Plastik
Dr. Dewi Anggraeni Setyaningrum , SpJP
Dr. Dewi Anggraeni Setyaningrum , SpJP
Jantung
dr. Ariyanto Nugroho , Sp.PD
dr. Ariyanto Nugroho , Sp.PD
Penyakit Dalam
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok