SARIASIH.com - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak tampak lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kekurangan gizi ini terjadi sejak bayi dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun.
Sementara wasting adalah kondisi anak yang berat badannya menurun hingga dibawah rentang normal. Bersifat akut namun bisa kembali normal jika segera diatasi. Sayangnya, masih banyak para ibu baru menyadari kondisi ini setelah anak berusia 2 tahun.
Dampak stunting dan wasting pada anak pun cukup serius. Anak-anak yang mengalami stunting dan wasting memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit infeksi, gangguan perkembangan otak, masalah kesehatan kronis, dan penurunan produktivitas di masa dewasa.
Dokter Spesialis Anak RS IMC (RS Sari Asih Group), Bintaro, Kota Tangerang Selatan, dr. Ajeng Probowati Sp.A, menyebutkan bahwa stunting dan wasting disebabkan bukan oleh faktor tunggal saja melainkan multidimensi sehingga perlu dilakukan oleh multisektor.
“Stunting dan wasting bisa terjadi akibat praktek pengasuhan yang kurang baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses ke makanan bergizi serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi yang buruk,” sebut dr. Ajeng Probowati Sp.A.
Berikut penjelasannya :
- Kekurangan Gizi: Kekurangan nutrisi seperti protein, kalori, vitamin, dan mineral dalam diet anak dapat menghambat pertumbuhan.
- Infeksi: Infeksi yang sering dan parah, terutama infeksi saluran pernapasan dan diare, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan pertumbuhan anak.
- Faktor Lingkungan dan Sosial: Kondisi lingkungan yang tidak higienis, akses yang terbatas terhadap air bersih, sanitasi yang buruk, dan tingkat kemiskinan dapat menjadi faktor risiko stunting.
- Nutrisi Selama Kehamilan: Gizi yang buruk selama masa kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin, yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan anak setelah lahir.
Dijelaskan dr. Ajeng Probowati Sp.A, periode dari saat konsepsi sampai anak berusia 2 tahun (1000 hari pertama) telah teridentifikasi merupakan masa yang paling kritis dalam kesempatan untuk memberi intervensi. Gejala stunting ini bisa terlihat dari beberapa kondisi sebagai berikut :
- Berat badan tidak naik, bahkan cenderung turun. Tubuh lebih pendek dari anak anak seusianya (PB/U <-2SD)
- Terlambatnya perkembangan tumbuh kembang anak
- Mudah terkena penyakit infeksi
- Kemampuan kognitif lemah , anak susah fokus
- Mudah Lelah, tampak lebih muda, pubertas melambat
- Pada usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam