Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Mengenal Gangguan Kesehatan Jiwa yang Berisiko Tinggi

13 Dec, 2023

SARIASIH.com – Kesehatan Jiwa berdasarkan definisi dari WHO, merupakan suatu kondisi adanya perasaan sehat dan bahagia, mampu mengatasi berbagai tekanan dan tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Data di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 didapatkan 1 dari 10 orang Indonesia mengalami  Gangguan Mental Emosional (GME), Hampir 2 dari 1000 orang mengalami  Gangguan Jiwa yang Berat, dan sebanyak 1 dari 16 orang penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami depresi.

Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa (Psikiatri) RS Sari Asih Karawaci, dr. Uliandri Amrullah , SpKJ, menjelaskan bahwa gangguan kesehatan jiwa merupakan kondisi yang memengaruhi pikiran, perasaan, perilaku seseorang, serta menimbulkan hambatan dalam aktivitas dan fungsinya sehari-hari. Gangguan kesehatan jiwa ini dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan dan jenisnya.

“Gangguan kesehatan jiwa bukanlah suatu tanda kelemahan karakter atau kegagalan pribadi. Banyak faktor yang berkontribusi pada perkembangan gangguan jiwa, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup,” ujar dr. Uliandri Amrullah , SpKJ.

Kurang lebih 50% kasus gangguan jiwa diawali dari usia 14 tahun tetapi sebagian besar tidak dikenali dan diobati. Oleh karena itu, upaya untuk mengenali masalah kesehatan jiwa secara dini perlu mendapatkan perhatian sehingga gangguan jiwa yang berisiko muncul dapat dicegah dan dikendalikan.

Dijabarkan dr. Uliandri Amrullah , SpKJ, berdasarkan WHO terdapat kondisi prioritas terkait dengan kesehatan jiwa yang perlu dikenali lebih awal, antara lain :

DEPRESI: Adanya perasaan murung, mudah sedih, tidak tertarik terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan. Adanya perasaan mudah lelah, atau keluhan fisik lain yang berkepanjangan seperti , gangguan lambung, sakit kepala, dan gangguan tidur.

MENYAKITI DIRI/PIKIRAN TENTANG KEMATIAN: Adanya pikiran, rencana, atau tindakan menyakiti diri sendiri pada saat ini dan atau dialami sebelumnya.

ANSIETAS/KECEMASAN : Merasa khawatir atau takut yang berlebihan, merasa gelisah atau tidak dapat duduk dengan tenang. Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, dapat disertai keluhan fisik lain seperti pusing, dan mual.

PSIKOSIS : Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran yang tidak masuk akal (merasa akan dicelakai, curiga berlebihan, seperti sedang dibicarakan orang lain).

“Psikosis itu seperti adanya kecurigaan atau keyakinan yang jelas keliru tetapi diyakini dan dipertahankan. Melihat bayangan atau mendengar suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi). Mengabaikan tanggung jawab yang biasa dikerjakan terkait dengan pekerjaan, sekolah, rumah tangga, dan aktivitas sosial serta gejala manik seperti gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara dan mudah tersinggung,” ujarnya.

GANGGUAN PENYALAHGUNAAN ZAT: Tampak sedang dalam pengaruh zat (seperti:  energi rendah, agitasi, gelisah, bicara menggumam). Adanya tanda-tanda penggunaan zat (tanda bekas suntikan, infeksi kulit, penampilan yang tidak terurus). Memiliki obat-obat penenang tanpa resep dokter (obat tidur, opioid). Mengalami kesulitan keuangan atau masalah hukum terkait tindakan kriminal. Kesulitan melakukan pekerjaan, sekolah, rumah tangga atau aktivitas sosial yang biasa.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Uliandri Amrullah , SpKJ
dr. Uliandri Amrullah , SpKJ
Psikiatri
dr. Sherly Melwani , SpKJ
Psikiatri
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok