Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Mengatur Jadwal Haid Agar Umroh Dan Haji Nyaman

26 Jun, 2023

SARIASIH.com - Waktu keberangkatan umat muslim seluruh dunia ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh adalah momen yang ditunggu-tunggu. Di Tanah Suci, umat muslim akan melakukan rangkaian ibadah yang ditentukan dalam kurun waktu yang tidak sebentar. Tentunya bagi umat muslim yang sudah sampai di sana ingin memaksimalkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah.

Sebelum melakukan rangkaian ibadah di Tanah Suci, dibutuhkan banyak persiapan sejak sebelum keberangkatan. Salah satu persiapan yang perlu dilakukan oleh para perempuan adalah mengatur siklus haid supaya dapat melakukan ibadah tanpa terhalang haid. Beberapa kegiatan yang dapat terganggu bila terhalang haid salah satunya adalah tawaf di Masjidil Haram yang merupakan salah satu rukun haji. Pastinya jamaah perempuan tidak ingin melewati ibadah ini.

Siklus haid ini menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi beberapa jamaah perempuan selama melakukan ibadah haji atau umroh. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan pengaturan siklus haid atau penundaan haid. Penundaan haid ini dilakukan dengan menggunakan obat hormon penunda haid.

Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, dr. Indra Wahyu Ali, Sp.KO., Sp.OG, menjelaskan, umat muslim perempuan yang ingin menunda haid bisa menggunakan obat hormonal. "Untuk kepentingan ibadah umroh atau haji dapat dilakukan pengaturan datangnya menstruasi supaya tidak mengganggu pelaksanaan ibadah di Tanah Suci. Ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat hormonal penunda haid," ujarnya.

Jamaah haji atau umroh dapat mengkonsumsi obat yang mengandung progesteron, pil KB kombinasi atau juga agonis GnRH. Penggunaannya harus konsultasi dengan dokter obsgyn terlebih dahulu.", ujar Indra. Konsultasi ke dokter spesialis obsgyn menjadi hal penting sebelum mengkonsumsi obat ini karena masing2 individu mempunyai karakteristik dan kondisi2 khusus yang harus diperhatikan, juga siklus haid perempuan itu sendiri yang berbeda-beda, jadi harus dilakukan evaluasi dan pemeriksaan yang seksama terlebih dahulu.

Menurut penjelasan dr. Indra, Sp.OG, penggunaan pil penunda haid ini dilakukan kurang lebih 2 (dua) minggu sebelum perkiraan siklus haid selanjutnya dan obat ini diminum sampai waktu yang diinginkan dalam menunda haid, setelah pemakaiannya dihentikan haid akan terjadi sekitar 3 hari kemudian.

Konsumsi obat ini juga harus teratur waktunya, bisa saja meskipun sudah mengkonsumsi obat ini masih terjadi gangguan seperti keluarnya flek atau perdarahan bercak, hal ini bukan darah haid dan tidak membatalkan ibadah. Indra menjelaskan kalau penggunaan obat ini harus diminum setiap hari, jangan sampai terlambat karena bisa saja terjadi menstruasi saat obat ini tidak dikonsumsi secara teratur. "Pemilihan preparat (jenis obat) yang tepat dan disiplin dalam penggunaan sangat penting untuk menunda haid," tambah Indra.

Berikutnya, ada alternatif selain penggunaan pil, yang dikenal sebagai Agonis GnRH. Obat ini diberikan secara injeksi atau disuntik pada jamaah yang ingin melakukan penundaan haid. Untuk ibadah haji yang waktunya cukup panjang, suntikan ini biasa diberikan dua kali suntikan dgn jarak pemberian 28 hari . Hal ini menjadi alternatif terbaru yang memberikan kenyamanan lebih jika dibandingkan dengan konsumsi pil kontrasepsi setiap hari.

Pilihan obat dalam penundaan haid ini menjadi pilihan masing- masing jamaah dan tentunya atas rekomendasi dokter Obgyn setelah dilakukan konsultasi dan pemeriksaan yang diperlukan. Indra menjelaskan bahwa konsultasi dengan dokter spesialis Obsgyn menjadi hal penting sebelum memutuskan pilihan obat mana yang mau digunakan untuk menunda haid. Hal ini penting karena bukan saja siklus haid yang perlu diperhatikan, tetapi harus sangat memperhatikan kontra indikasi dan efek samping yang dapat terjadi selama mengkonsumsi obat-obatan ini.

Para ulama mengatakan bahwa selama obat penunda haid ini tidak menimbulkan efek negatif, maka penggunaan obat-obatan ini diperbolehkan. Tentunya hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan kesempurnaan ibadah selama di Tanah Suci.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Nadia Octarya , SpOG
dr. Nadia Octarya , SpOG
Kebidanan dan Kandungan
dr. Beta Meidarifni Adiputri , Sp.OG
dr. Beta Meidarifni Adiputri , Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan
dr. Hasni Kemala Sari,dr.SpOG
dr. Hasni Kemala Sari,dr.SpOG
Kebidanan dan Kandungan
Dr. Diana Apriliyana Nur , SpOG
Dr. Diana Apriliyana Nur , SpOG
Kebidanan dan Kandungan
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok