Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Kurang Empati bisa jadi Gangguan Kepribadian Narsistik

02 Sep, 2023

SARIASIH.com - Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder atau NPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang telah menjadi fokus perhatian dalam dunia kesehatan mental.

Orang dengan NPD mengalami pola perilaku yang ditandai oleh kebutuhan akan pujian berlebihan, pandangan diri yang tinggi, kurangnya empati, serta dorongan untuk meraih keberhasilan dan perhatian.

Dokter Kesehatan Jiwa, RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dr Azizah Az-Zahra, Sp.KJ, menyebutkan jika setiap orang sejak dini sudah memiliki kecendrungan ataupun kebiasaan yang serupa, semacam pola, dalam menyikapi setiap masalah yang sedang dihadapi.

Cara atau metode penyelesaian masalah yang dilakukan orang lain bisa menjadikan ciri orang tersebut, hal ini disebut karakter atau kepribadian.

Gangguan kepribadian bisa dicirikan dengan pola prilaku yang berlangsung lama yang berhubungan dengan lingkungan dan diri sendiri, dan tidak hanya dalam situasi tertentu.

Sementara istilah Narsis muncul pada abad 1 masehi dari buku karangan penyair Romawi, Ovidius yang berjudul Metamorphoses. Buku karangan tersebut menceritakan tentang pemuda tampan bernama Narcissus yang menolak banyak cinta wanita karena jatuh cinta pada bayangan wajahnya sendiri yang dia lihat di permukaan air dan akhirnya terperangkap dalam kecintaan dirinya sendiri.

Konsep ke egoisan Narcissus sudah dikenal sepanjang sejarah yang akhirnya menjadi konsep keangkuhan yang kemudian dijadikan istilah dalam ilmu psikologi hingga saat ini.

Dalam psikologi, NPD masuk klaster B, yang disebut sebagai karakter individu yang tampil dalam keadaan dramatis, emosional atau eratic (perilaku yang tidak stabil, tak terduga, atau tidak teratur).

“Narsistik sendiri merupakan gangguan mental yang ditandai dengan pola perasaan mementingkan diri sendiri secara berlebihan, seperti keinginan berlebihan untuk dikagumi dan kurangnya kemampuan untuk berempati terhadap perasaan orang lain,” ujar dr Azizah Az-Zahra, Sp.KJ.

Narsisme ini bisa terjadi pada setiap individu, termasuk diri sendiri, hanya saja menurut dr Azizah, sebanyak 6,2 persen individu pernah mengalaminya paling sedikit sekali seumur hidupnya.

“Berdasarkan penilitian, gangguang kepribadian narsistik kebanyakan dialami oleh pria dibandingkan wanita yang masih single dan yang tinggal di daerah perkotaan,” sebut dr Azizah Az-Zahra, Sp.KJ.

 

 

 

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Hj. Riani Indiyarti, Sp.S
dr. Hj. Riani Indiyarti, Sp.S
Saraf
dr. Adimas Fajar Hartono , SpAN
dr. Adimas Fajar Hartono , SpAN
Anestesi
dr. Widia Kurnia , Sp.OG
dr. Widia Kurnia , Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan
dr. Ayu Ariestha K , SpJP
dr. Ayu Ariestha K , SpJP
Jantung
dr. Hamid Audah , SpB - KBD
dr. Hamid Audah , SpB - KBD
Bedah Digestif
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok