Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Ketika WFH Jadi Konsumsi Kafein Berlebihan? Yuk, Coba Cek Bahayanya

28 Apr, 2020

SARIASIH.com – Ketika sedang menerapkan work from home (WFH), maka umumnya jam kerja akan jadi lebih bertambah. Karena terlalu lelah, sehingga konsumsi kafein dianggap dapat menjadi solusi yang ampuh untuk mengusir rasa kantuk.

Kafein merupakan senyawa alkaloid yang banyak terdapat dalam biji kopi dan daun teh. Ketika berada di dalam tubuh, kafein memiliki sifat sebagai stimulan yang memanipulasi kadar dopamin di otak sehingga menimbulkan perasaan senang.

Rasa senang itu nantinya akan membuat otak mengirim sinyal untuk terus melakukan aktivitas. Hal tersebut menjadi alasan sebagian orang untuk menjadikan konsumsi kafein, khususnya kopi di setiap harinya.

Tentunya jika dikonsumsi secara berlebihan akan berpengaruh buruk bagi kesehatan, seperti dapat mengganggu tidur. Sebuah studi menunjukan jika efek kafein akan dirasa setelah 15-45 menit. Efek tersebut akan bertahan selama enam jam.

Dampaknya akan membuat otak terus meningkatkan kewasapadaannya dan membuat tubuh akan tetap terus berjaga bahkan saat waktunya tidur.

Banyak yang merasa bahwa setelah konsumsi kafein dapat menimbulkan kegelisahan. Hal tersebut benar adanya. Kafein yang berlebihan dapat menstimulus otak sehingga dapat menimbulkan rasa cemas dan bahkan ketakutan.

Memang, dalam dosis tertentu kafein dapat mengurangi sakit kepala. Namun jika jumlah yang dikonsumsi dalam jumlah yang banyak justru akan merangsang otak bekerja berlebihan dan dapat menyebabkan sakit kepala.

Selain itu, kafein yang tinggi juga mengandung asam, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan. Gangguan pada pencernaan juga akan mengirimkan sinyal ke otak dan salah satu gejala yang akan dirasa adalah sakit kepala.

Kulit adalah salah satu dampak lain yang dihasilakan ketika mengonsumsi kafein secara berlebihan. Karena kafein sifatnya diuretik, sehingga membuat tubuh lebih banyak mengeluarkan cairan. Kondisi tersebut nantinya akan berdampak pada kulit yang dapat menjadi kering, kusam dan berkerut.

Sebagian orang ada yang mengonsumsi kopi dan teh tanpa gula, namun tidak sedikit yang menyampurkan hal tersebut untuk mengusir rasa pahit. Kandungan gula yang berlebih dapat membuat tubuh mengalami kenaikan berat badan.

Kelebihan berat badan juga dapat memicu obesitas dan menjadi faktor risiko penyakit kronis.

Konsumsi kopi dan teh bukanlah hal yang dilarang, namun jika berlebihan justru akan berdampak pada kondisi kesehatan.

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
Dr. Prawitasari Eviarini , SpPD
Dr. Prawitasari Eviarini , SpPD
Penyakit Dalam
dr. Edy Sunarto, Sp.S
dr. Edy Sunarto, Sp.S
Saraf
dr. Achmad Zaki , Sp.OT
dr. Achmad Zaki , Sp.OT
Ortopedi
dr. Cut Arsy Rahmi , Sp.JP
dr. Cut Arsy Rahmi , Sp.JP
Jantung
dr. Virly Nanda Muzellina , SpPD
dr. Virly Nanda Muzellina , SpPD
Endoscopy
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok