Kenali Daya Tahan Fisik saat Berolahraga

SARIASIH.com - Baru-baru ini kita dikejutkan dengan berpulangnya salah satu binaragawan di Indonesia akibat cedera saat latihan angkat beban. Ketidakmampuan tubuh untuk menahan serta mengabaikan unsur keselamatan dalam latihan menjadi bagian dari faktor terjadinya cedera hebat tersebut.

Untuk itu, maka menjadi penting bagi kita agar bisa mengetahui sejauh mana kekuatan tubuh kita dalam latihan olahraga sehingga meminimalisir kemungkinan cedera.

Olahraga dijelaskan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Dr. dr. Maria Regina Rachmawati, PA(K), SpKFR, sudah menjadi sebuah gaya hidup dan banyak digemari oleh banyak orang seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga bagi tubuh dan kesehatan.

“Olahrga selain memberikan rasa bahagia juga memberikan manfaat untuk kesehatan,” sebut Dr. dr. Maria Regina.

Hanya saja Dr. dr. Maria Regina mewanti-wanti jika olahraga bisa menjadi seperti ibarat pisau bermata dua. Olahrga yang tidak dilakukan dengan benar alih-alih memberikan manfaat bagi tubuh melainkan akan memberi dampak negatif bagi kesehatan.

Doktor yang juga merupakan konsultan fisik dan rehabilitasi RS Sari Asih Ciputat ini menyebutkan olahraga itu intinya aktivitas yang teratur, bukan aktivitas yang dilakukan saat dibutuhkan saja atau saat berkeinginan untuk olahraga.

“Olahraga yang tidak teratur akan memiliki risiko cedera yang lebih besar dikarenakan tidak dipersiapkan dengan baik atau tubuh tidak dipersiapkan dengan baik untuk melakukan aktivitas tersebut,” sebut Dr. dr. Maria Regina.

Untuk itu mengukur endurance (daya tahan fisik) saat berolahraga untuk mencegah potensi cedera sangat penting. Disebutkan Dr. dr. Maria Regina, endurance mengacu pada kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas fisik dalam jangka waktu lama tanpa merasa terlalu lelah atau kelelahan berlebihan.

“Endurance dikenal sebagai daya tahan fisik untuk melakukan aktivitas fisiknya dalam waktu yang lama,” ujarnya.

Seseorang dengan endurance yang tinggi melibatkan banyak faktor diantaranya melibatkan banyak kinerja otot tubuh berupa otot kardiovaskular (jantung) dan otot tulang, serta sistem pernafasan dan kondisi mental seseorang.

“Yang terpenting juga perlu diperhatikan riwayat orang tersebut dalam melakukan aktivitas fisik seperti olahraga semasa hidupnya, apakah rutin melakukannya secara teratur atau sekedarnya saja,” tegas Dr. dr. Maria Regina.

Dengan memahami kondisi tersebut maka olahraga akan menjadi sebuah aktivitas yang aman, nyaman dan memberikan manfaat kesehatan seperti yang diharapkan.