Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Ini Penyebab Umum Usus Buntu Menurut Dokter

30 Oct, 2023

SARIASIH.com - Usus buntu, juga dikenal sebagai apendisitis, adalah kondisi medis yang terjadi ketika apendiks (organ kecil yang terletak di dekat pertemuan usus besar dan usus kecil) mengalami peradangan.

Menurut Dr Fadli Ambara dari RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, ada beberapa penyebab yang paling umum terkait kondisi ini:

  1. Obstruksi Apendiks: Salah satu penyebab paling umum apendisitis adalah obstruksi apendiks. Obstruksi terjadi ketika apendiks tersumbat oleh bahan-bahan seperti tinja, kotoran, atau kotoran yang mungkin masuk ke dalam apendiks. Hal ini menghambat aliran cairan dalam apendiks dan menyebabkan peradangan.
  2. Infeksi: Infeksi bakteri juga dapat memainkan peran penting dalam perkembangan apendisitis. Bakteri yang berkembang biak dalam apendiks yang tersumbat dapat menyebabkan peradangan.
  3. Peradangan Sekitaran: Kadang-kadang, peradangan di daerah sekitar apendiks juga dapat menyebar ke apendiks itu sendiri, menyebabkan apendisitis. Ini dapat terjadi sebagai respons terhadap infeksi lain di dalam perut.
  4. Faktor Genetik: Meskipun jarang, ada bukti bahwa faktor genetik atau riwayat keluarga dengan apendisitis dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
  5. Usia: Apendisitis dapat terjadi pada segala usia, tetapi lebih umum terjadi pada usia antara 10 hingga 30 tahun.
  6. Gender: Apendisitis dapat memengaruhi kedua jenis kelamin, tetapi lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita. 

Pola makan yang buruk atau tidak sehat bukan menjadi penyebab langsung usus buntu (apendisitis). Namun, ada beberapa faktor yang berperan meningkatkan risiko terjadinya apendisitis, salah satunya adalah pola makan, seperti :

  1. Diet rendah serat: Makanan rendah serat dapat menyebabkan konstipasi (sembelit) yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko obstruksi apendiks.
  2. Kurangnya hidrasi: Dehidrasi atau kurangnya asupan cairan dapat membuat tinja menjadi keras, yang juga dapat berkontribusi pada konstipasi dan peningkatan risiko obstruksi apendiks.
  3. Kebiasaan makan tidak sehat: Pola makan yang kaya lemak jenuh, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula dapat menyebabkan masalah kesehatan yang pada gilirannya dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

 

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Kiki Maharani , Sp.PD
dr. Kiki Maharani , Sp.PD
Penyakit Dalam
dr. Hj.. Sylvia E. Nuruth , SpBP
dr. Hj.. Sylvia E. Nuruth , SpBP
Bedah Plastik
dr. Roefmilina M , SpOG
dr. Roefmilina M , SpOG
Kebidanan dan Kandungan
dr. H. Mahruzzaman Naim Sp.A
dr. H. Mahruzzaman Naim Sp.A
Anak
dr. Gogor Meisadona , Sp.N
dr. Gogor Meisadona , Sp.N
Saraf
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok