SARIASIH.com – Di Indonesia, stroke masih menjadi penyakit mematikan paling tinggi. Hal ini dikaitkan dengan beberapa kebiasaan yang masih sering dilakukan oleh sebagian masyarakat, yaitu menjalani gaya hidup tidak sehat, salah satunya, merokok.
Merokok adalah salah satu faktor risiko utama dari berbagai macan penyakit, seperti serangan jantung bahkan stroke. Rokok mengandung banyak zat kimia beracun dan menyebabkan peradangan dalam pembuluh darah, yang dapat mengganggu aliran darah ke otak. Berikut bagaimana rokok dapat menyebabkan gangguan pada tubuh :
- Menyebabkan penyempitan pembuluh darah: Nikotin dalam asap rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otak menjadi berkurang.
- Meningkatkan kadar kolesterol jahat: Asap rokok dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
- Menyebabkan pembekuan darah: Asap rokok dapat menyebabkan peningkatan produksi trombosit, yaitu sel darah yang berperan dalam pembekuan darah.
- Menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah: Asap rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya pecah pembuluh darah.
Oleh karena itu, menghindari merokok atau berhenti merokok merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko stroke. Jika masih merokok dan ingin mengurangi risiko tersebut, pertimbangkan untuk mencari dukungan medis atau program berhenti merokok.
Selain merokok, rendahnya masyarakat Indonesia dalam aktivitas olahraga turut menyumbang tingginya penyakit stroke. Meskipun berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan sirkulasi darah, mengendalikan berat badan, dan meningkatkan kesehatan jantung, merokok masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke.
Olahraga diakui dapat membantu meminimalkan beberapa risiko penyakit kardiovaskular, namun, merokok tidak dapat diimbangi dengan hanya berolahraga.
Merokok memiliki efek merusak yang kuat pada sistem kardiovaskular dan pembuluh darah. Ini termasuk peningkatan tekanan darah, kerusakan pada dinding arteri, pembentukan bekuan darah, dan peningkatan kadar kolesterol berbahaya dalam darah.
Aktivitas olahraga menjadi langkah yang sangat baik untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, akan tetapi merokok tetap menjadi faktor risiko yang signifikan untuk stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Untuk mengurangi risiko baiknya dipertimbangkan untuk berhenti merokok atau tidak mulai merokok, bersama dengan menjaga gaya hidup sehat yang mencakup berolahraga, makan sehat, dan menjaga tekanan darah dan kolesterol dalam kisaran yang sehat.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko utama lainnya yang dapat meningkatkan risiko stroke, meliputi, tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, tingkat kolesterol tinggi, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan stroke.