Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Hindari Konstipasi agar tidak Terjadi Hernia

30 Apr, 2024

SARIASIH.com - Hernia adalah kondisi medis yang terjadi ketika organ atau jaringan internal menonjol melalui celah atau area lemah pada dinding otot yang mengelilinginya. Ini biasanya terjadi di perut atau area panggul.

Hernia dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk area perut (hernia inguinal, hernia umbilical), paha (hernia femoral), atau di tempat operasi sebelumnya (hernia insisi).

Dijelaskan dokter spesialis bedah RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, dr Adjie Pratignyo, SpB, gejala hernia dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan hernia tersebut. Beberapa gejala umumnya meliputi tonjolan atau benjolan yang terasa nyeri atau tidak nyaman, terutama saat beraktivitas atau mengangkat berat, nyeri atau ketidaknyamanan di area hernia, dan kadang-kadang gejala seperti mulas atau sembelit.

“Hernia bisa terjadi pada segala usia, usia muda hingga orang dewasa,” ujarnya. Dan terdapat faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hernia meliputi:

Kondisi yang Melemahkan Dinding Perut: Kondisi yang melemahkan dinding perut, seperti obesitas, batuk kronis, konstipasi kronis, atau kehamilan, dapat meningkatkan risiko hernia pada orang dewasa.

Genetika: Faktor genetika juga dapat memainkan peran dalam meningkatkan risiko seseorang terkena hernia. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan hernia, kemungkinan mereka untuk mengalami hernia juga dapat meningkat.

Pekerjaan yang Melibatkan Pengangkatan Berat: Orang yang melakukan pekerjaan yang melibatkan pengangkatan berat atau tekanan berulang pada dinding perut, seperti pekerja konstruksi atau atlet, mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hernia. 

Operasi merupakan satu-satunya cara untuk menyembuhkan hernia secara permanen. Meskipun ada untuk untuk mengelola gejala hernia, seperti seperti menghindari aktivitas yang memicu gejala, menjaga berat badan yang sehat, menghindari mengangkat beban berat, dan menghindari konstipasi.

“Konstipasi biasanya dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, termasuk peningkatan asupan serat dalam diet, minum cukup air, dan meningkatkan aktivitas fisik,” ujar dr Adjie Pratignyo, SpB.

Sementara itu faktor yang dapat menyebabkan konstipasi meliputi:

  1. Kurangnya Serat
  2. Kurang Cairan
  3. Kurang Aktivitas Fisik
  4. Perubahan Gaya Hidup atau Rutinitas
  5. Efek Samping Obat: Beberapa obat, seperti obat penghilang rasa sakit opioid, antidepresan, atau obat penenang, dapat menyebabkan konstipasi.

 

 

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Eny Waeningsih , Sp.S ,M.Kes
dr. Eny Waeningsih , Sp.S ,M.Kes
Saraf
dr. Usyinara , Sp.P
dr. Usyinara , Sp.P
Paru
dr. Harum Johan , SpBS
Bedah Saraf
drg. Rani Handayani , Sp.PM
drg. Rani Handayani , Sp.PM
Penyakit Mulut
drg. Siti Uliyah
Gigi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok