SARIASIH.com – Menurut WHO tahun 2007 menunjukan pada saat itu tingkat pengidap frambusia sedang meningkat. Mereka rata-rata berasal dari beberapa daerah pedesaan yang memiliki angka kemiskinan tinggi salah satunya Indonesia.
Hal tersebut ditunjang dengan pernyataan resmi dari Kementrian Kesehatan bahwa Frambusia masih menjadi salah satu penyakit yang penangananya masih rendah atau terabaikan (Neglected Tropical Disease). Indonesia juga menjadi penyumbang terbesar kasus Frambusia di Asia Tenggara.
Pada tahun 2009 data frambusia masih ditemukan 8.309, kasus tersebut tersebar di provinsi wilayah timur Indonesia yaitu NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua dan Papua Barat. Walaupun secara nasional prevalensinya sudah sangat rendah namun penularannya masih tetap berlangsung.
Frambusia atau biasa juga disebut Patek atau Buba adalah penyakit kulit yang mudah menular. Hal tersebut disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum, bakteri tersebut akan menyerang kulit di bagian tungkai bawah kaki dan dapat juga menyerang pada tulang dan periosteum.
Salah satu penyakit kulit ini biasa terjadi di daerah pedalaman yang keadaan lingkungannya kurang mendukung dan sulitnya menjangkau pelayanan kesehatan. Sekitar 75-80% yang berpeluang terkena Farmbusia adalah anak-anak dibawah usia 15 tahun.
Penyebarannya sangatlah cepat, hanya dengan adanya kontak langsung yang terjadi antara kulit penderita frambusia dengan kulit orang lainya. Gejala awal yang akan diderita biasanya muncul benjolan kecil di kulit (papula) dengan jarak yang berdekatan.
Ketika papula tidak kunjung kering maka permukaan kulit akan mengeluarkan nanah. Papula bisa mengering namun efeknya akan disertai dengan rasa sakit di kepala dan juga rasa nyeri di bagian sendi.
Pengobatan yang perlu dilakukan sebenarnya sangatlah mudah. Dengan pemberian satu kali penyuntikan benzatin penicillin sebenarnya sudah dapat menyembuhkan si penderita. Namun bagi yang pernah melakukan kontak langsung seperti keluarga, teman sepermainan atau tetangga juga wajib mendapatkan pengobatan ini karena kemungkinan besar akan tertular
Pencegahan perlu dilakukan segera mungkin, karena jika membiarkan bakteri dari frambusia berkembang maka penderita akan mengalami kerusakan beberapa bagian tubuh yang terkena secara permanan. Untuk pencegahan anda dapat konsultasi dengan dokter ahli spesialis kulit dan kelamin yang terdapat di RS Sari Asih Group dengan melihat jadwal dokter di https://www.sariasih.com/dokter.