Maraknya penggunaan media sosial oleh remaja hingga orang dewasa, membuat angka gangguan kesehatan mental yang diidap oleh masyarakat begitu tinggi.
Menurut penelitian kalangan medis menyatakan bahwa perempuan yang menggunakan media sosial 50 persen berisiko tinggi memiliki pergulatan batin daripada laki-laki yang hanya 35 persen.
Terdapat tiga masalah kesehatan mental yang rentan terjadi bagi penggunannya, pertama, depresi. Dimana hal tersebut dipicu oleh adanya perasaan selalu membandingkan dengan kehidupan orang lain yang seakan terlihat lebih bahagia dan keren.
Sehingga muncul perasaan tertinggal atau tidak percaya diri. Pandangan tersebut tidak hanya terpancar pada aktivitas di media sosial saja, namun juga dikehidupan sehari-hari. Karena itu, memiliki teman untuk bercakap secara langsung dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Kedua, kecemasan. Kondisi emosional yang biasa disebut sebagai anxiety ditandai dengan timbulnya perasaan seperti tegang, takut, dan khawatir. Umumnya kondisi tersebut timbul akibat seseorang belum mengecek akun media sosial dan handphone.
Jika kecemasan yang diidap sudah berada pada tingkat yang parah, maka seseorang bisa memiliki halusinasi jika telepon pintarnya berdering meskipun kenyataannya tidak.
Ketiga, kesepian. Bagi sebagian orang media sosial dianggap dapat membantu mereka yang menderita kegelisahan sosial seperti takut berinteraksi dengan orang lain terutama orang asing.
Dampak diatas adalah sesuatu yang perlu ditanggapi serius, meskipun media sosial juga dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat namun perlu adanya kesadaran durasi yang digunakan seperti 30 menit perharinya.