Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Gangguan Kecemasan Karena Virus Corona

13 Apr, 2020

SARIASIH.com – Mengikuti perkembangan virus corona , mulai dari menonton dan membaca seluruh berita baik di media konvensional dan media sosial memang bukanlah hal yang buruk, namun akan menjadi tidak baik jika sifatnya berlebihan.

Hal tersebut sesungguhnya dapat meningkatkan rasa khawatir atau cemas berlebihan karena banyaknya informasi yang dikonsumsi. Tidak jarang mengganggu kesehatan mental dan memicu timbulnya keluhan fisik atau gejala mirip penyakit COVID-19, kondisi seperti ini biasa disebut gangguan psikosomatik

Gangguan Psikosomatik adalah keluhan fisik yang disebabkan oleh pikiran atau emosi. Umumnya diawali dari stress, cemas, takut atau depresi. Meskipun begitu, penderitanya akan benar-benar merasakan keluhan fisik yang sesungguhnya dan membutuhkan pengobatan.

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti yang berkaitan dengan munculnya reaksi ini, namun ahli kesehatan menduga jika hal tersebut muncul diakibatkan karena adanya peningkatan hormon adrenalin dan hormon stres.

Gugurnya tenaga medis dan bertambahnya jumlah pasien yang positif terinfeksi virus Corona di setiap harinya adalah sebagian informasi yang mungkin membuat seseorang menjadi lebih khawatir.

Dari sanalah, tubuh akan menyangka jika sedang dalam bahaya dan akhirnya mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon tersebut diproduksi ketika tubuh merasa terancam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan respons tubuh agar siap menghadapi bahaya.

Setelah itu, tubuh bisa saja merasakan keluhan-keluhan, seperti sesak napas, batuk-batuk, meriang yang sebenarnya secara umum kondisi tubuh baik-baik saja.

Hal tersebut dianggap wajar oleh para ahli kesehatan ketika masyarakat menghadapai sebuah pandemik. Terlebih ketika adanya penerapan pembatasan jaga jarak sosial dan fisik, secara tidak langsung hal tersebut membuat seseorang merasa terasing dan kesepian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah membuat pernyataan terkait pembatasan menggali informasi terkait COVID-19 untuk sementara waktu. WHO menyarankan untuk mengonsumsi berita terkait COVID-19 tidak lebih dari satu sampai dua kali sehari dan pastikan dari sumber yang terpercaya secara fakta dan data.

Selain itu, istirahat sejenak dari pemberitaan dengan melakukan hobi seperti, membaca, menonton film, memasak hingga mendengarkan lagu atau podcast. Dengan membatasi berita terkait virus corona dapat membuat tingkat kecemasan dan stres menurun.

Meskipun sedang diberlakukan social distancing, namun jangan sampai memutuskan komunikasi dengan orang tercinta. Hal tersebut dapat membuat satu stimulus untuk mengurangi rasa kesepian yang diderita.

Hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan adalah menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga tingkat kebersihan diri agar sistem imun tubuh tetap kuat dan dapat melawan virus corona.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Tri Gunawan , Sp.OG
dr. Tri Gunawan , Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan
dr. Dyan Novitalia , SpB
Bedah Umum
dr. Ceva Wicaksono , Sp.PD
dr. Ceva Wicaksono , Sp.PD
Penyakit Dalam
dr. Wahyu Sigit Purnomo , Sp.THT-KL
dr. Wahyu Sigit Purnomo , Sp.THT-KL
THT
dr. Nunki Andria , Sp.A
dr. Nunki Andria , Sp.A
Anak
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok