Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Fenomena Kecanduan Gim

18 Feb, 2020

SARIASIH.COM – Maraknya perkembangan game atau gim online dan offline saat ini, membuat pecintanya kini tidak lagi hanya untuk orang dewasa namun juga sudah menyasar pada anak-anak. Banyak orang tua mulai khawatir akan dampak yang dihasilkan oleh Sang buang hati.

Baru-baru ini beredar video yang ditampilkan oleh akun Youtube DAAI Tv. Dalam tayangan berdurasui kurang lebih tiga menit itu, menceritakan seseorang yang sedang menjalani rehabilitasi karena kecanduan game pada handphone.

Wawan Gim, biasa ia disebut, terlihat begitu berbeda dari penghuni panti lainnya. Meski tidak ada telepon pintar ditangannya, namun Wawan bertingkah seakan-akan ia sedang bermain game dan sangat sulit untuk diajak berkomunikasi oleh pengasuhnya sekalipun.

Hal tersebut adalah bukti nyata bahwa selain menghibur, game berbasis juga memiliki dampak yang begitu mengerikan.

Tidak hanya di Indonesia, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mentepakan kecanduan bermain gim atau gaming disorder sebagai penyakit mental yang termasuk dalam edisi ke-11 Klasifikasi Penyakit Internasional atau International Statistical Classification of Diseases.

Ada tiga klasifikasi yang harus terpenuhi jika seseorang dapat dikatakan mengalami gaming disorder, sebagai berikut: 1. Tidak dapat mengendalikan keinginan bermain gim, 2. Mulai memprioritaskan gim diatas kegiatan lain 3. Terus bermain gim meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.

Selain itu, di dalam pedoman WHO, juga terdapat langkah lebih lanjut seperti memerlukan rentang wakut satu tahun untuk seseorang menunjukan gejala sebelum di diagnosa dan diagnosa juga bisa berubah tergantung dengan keparahan dari kasus tersebut.

Meski sesungguhnya gim dapat melatih koordinasi antara mata dengan tangan hingga meningkatkan keterampilan, namun jika posisinya adalah anak dan dibiarkan bermain selama empat sampai enam jam setiap hari maka mereka tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi, mengerjakan PR atau berolahraga.

Jika hal tersebut terbawa hingga dewasa, kualitas emosional dan kecerdasannya tidak setara dengan usia pada saat itu. Adanya perasaan candu juga dapat membahayan pekerjaan atau hubungan dengan orang lain.

Penetapan yang WHO lakukan terhadap kecanduan gim adalah langkah yang baik bagi masyarakat urban saat ini agar terhindar dari penyakit mental . Karena itu diri sendiri, orang tua muda dan lingkungan perlu bekerja sama dalam hal membatasi waktu ketika ingin mencari hiburan dari salah satu permainan ini.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Adityansyah Irendra Nugraha , SpPD
dr. Adityansyah Irendra Nugraha , SpPD
Penyakit Dalam
dr. Olly Congga , SpM
dr. Olly Congga , SpM
Mata
dr. Danang Tejo Pamungkas , SpOG
dr. Danang Tejo Pamungkas , SpOG
Kebidanan dan Kandungan
dr. AS. Hariadi , Sp.S
dr. AS. Hariadi , Sp.S
Saraf
dr. Ahmad Mekkah H. , Sp.PD, M.Sc, M.Kes
dr. Ahmad Mekkah H. , Sp.PD, M.Sc, M.Kes
Penyakit Dalam
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok