SARIASIH.com – Data dari Kementrian Kesehatan mencatat jika terhitung sejak Januari hingga Maret 2020 terdapat 17.820 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Secara fakta, angka kesembuhannya tinggi, namun tingkat kematiannya juga cukup memprihatinkan.
DBD termasuk kedalam penyakit yang mudah menular. Cara penularannya berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Meski DBD umum terjadi, tapi jika tidak ditangani dengan benar, maka akan menyebabkan perdarahan yang dapat mengakibatkan syok dan kematian.
Rendahnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan sekitar membuat nyamuk tersebut berkembang biak pada air tergenang, seperti bak mandi, vas bunga, pot tanaman air, kaleng bekas, hingga pagar atau talang air yang rusak.
Gejala penderita biasanya akan timbul 4-7 hari setelah gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari. Seringkali penderita akan merasa jika yang dialami adalah flu biasa, padahal mereka mengalami DBD.
Gejala lain yang diderita, seperti sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, muntah hingga ruam kulit. Bagi anak kecil atau orang yang belum pernah mengalami DBD akan mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan orang dewasa.
Ada beberapa fase demam berdarah dari masa inkubasi sampai pada akhirnya seseorang memunculkan gejala. Hal tersebut terdiri dari tiga tahapan, pertama, fase demam. Ketika virus sudah menginfeksi, maka penderita akan mengalami demam secara tiba-tiba dan suhu tubuhnya bisa lebih dari 40ºC.
Demam dapat berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Hal tersebut menandakan terkena DBD, jika demam yang dialami berlangsung selama lebih dari seminggu.
Kedua, fase kritis. Pada tahapan ini, seringkali penderita terkecoh karena demam sudah turun. Tidak jarang penderita juga sudah beraktivitas secara normal karena dianggap kesehatannya sudah kembali pulih.
Padahal fase tersebut masih membutuhkan perawatan dan pengobatan dari dokter. Jika tidak, maka trombosit dalam tubuh akan semakin sedikit. Akhirnya membuat penderita mengalami perdarahan yang tidak disadari.
Karena sifatnya cukup serius, sehingga penderita harus cepat mendapatkan perawatan. Ketika dalam 1 sampai 2 hari tidak ditangani, maka dampaknya akan sangat fatal.
Ketiga, fase penyembuhan. Apabila fase sebelumnya dapat ditangani dengan tepat, maka umumnya penderita akan kembali demam. Pada saat itu, trombosit juga perlahan naik dan cairan tubuh yang tadinya turun selama dua fase pertama dapat kembali normal.
Tanda dari penderita DBD akan sembuh adalah jika trombosit dan sel darah putihnya kembali normal setelah dites. Selain itu, tanda lainnya, nafsu makan mereka meningkat, nyeri otot yang membaik dan rutinitas buang air kecil kembali normal seperti sediakala.
DBD bukanlah penyakit yang bisa diremehkan. Jika mengalami gejala-gejala umum yang sudah muncul, jangan ragu untuk mendapatkan penanganan medis. RS Sari Asih menerapkan protokol kesehatan sehingga rumah sakit aman untuk dikunjungi.
Selain datang ke rumah sakit, RS Sari Asih juga memiliki layanan konsultasi online demi memudahkan pasien agar tetap terhubung dengan dokter meski masih ditengah pandemi. Layanan tersebut bisa ditemui dengan mengakses sariasih.com atau aplikasi Sari Asih Online.
Nantinya, konsultasi akan berjalan melalui video call, sehingga pasien tetap bisa bertatap muka dengan dokter yang dituju. Jika terdapat beberapa pertanyaan yang ingin disampaikan, maka hubungi nomer via WhatsApp di 0813 9966 3838.