Deteksi Dini Dan Cegah Kanker Serviks

SARIASIH.com – Dari laman CNN Indonesia, 2014 lalu, lebih dari 92 ribu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker dengan 10,3 persen di antaranya karena kanker serviks. Karena angkanya tinggi, Indonesia juga menempati nomor dua dalam jumlah penderita kanker serviks tertinggi di dunia.

Hal tersebut memicu RS Sari Asih Cipondoh untuk kembali menyelenggarakan acara Health Talk dengan mengangkat tema “Deteksi Dini dan Cegah Kanker Serviks” bersama dr. R. Kania Praharsini, SpOG, Rabu (29/01/2020).

Dokter yang menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Padjadjaran ini menjelaskan jika kanker serviks memiliki gejala yang berbeda diantara stadium satu, dua dan tiga. Selain itu penyakit tersebut juga terkadang baru muncul ketika sembilan bahkan lima belas tahun kemudian.

“Kanker serviks itu bisa lama ketahuannya, pasien saya pernah ada yang datang dengan umur lima puluh tahun. Tanpa di duga apalagi secara usia juga sudah lanjut namun ternyata pada saat itulah terdeteksi jika dia menderita kanker serviks”jelas dr. Kania.

Meskipun tidak menimbulkan gejala, namun dr. Kania menyebutkan terdapat tiga pencegahan mulai dari primer hingga tersier yang bisa dilakukan agar terhindar dari kanker serviks.

Primer , pencegahan dari yang normal menjadi terinveksi HPV, sekunder, mencegah dari keganasan virus HPV dan tersier, diupayakan agar ganasnya virus tidak mengambil nyawa penderita.

“Iya jadi ada beberapa cara sebenarnya untuk terhindar dari kanker serviks mulai dari vaksin HPV yang kini sedang marak di masyarakat, terus bisa juga melakukan deteksi dini dengan mengikuti papsmear” tutur dr. Kania.

Evi Rosani Indah (51) adalah salah satu peserta yang begitu antusias untuk mengetahui pembahasan Health Talk siang itu. Tujuan Evi adalah untuk menambah wawasan dan meningkatkan pengetahuan terkait dengan penyakit yang seringkali membayangi para wanita.

“Saya seneng sekali bisa mengikuti acara ini, khususnya untuk saya prbadi jadi tahu apa itu kanker serviks. Pembahasan ini juga bisa nantinya saya bagikan ke anak-anak saya agar mereka juga paham bagaimana kanker leher rahim” jelas Evi.