Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Cara Menghadapi Teman Yang Ingin Bunuh Diri

18 Feb, 2020

SARIASIH.com – Beberapa hari lalu dunia maya dikagetkan dengan beredarnya kabar jika Sulli, mantan personel girl band Korea Selatan f(x), bunuh diri karena depresi berat. Hal tersebut juga sempat menjadi trending topik di linimasa Twitter.

Isu bunuh diri di Korea Selatan memang masih dianggap tabu. Namun berkat banyaknya berita para pekerja seni di negeri Ginseng mengakhiri hidupnya karena bunuh diri justru banyak menyadarkan warganet jika kesehatan mental adalah hal yang krusial.

Menurut catatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2018, angka bunuh diri di Indonesia tercatat menduduki posisi 103 dari 183 negara dan berada diperingkat sembilan di Asean.

Masih menurut organisasi yang bermarkas di Swiss ini menjelaskan bahwa selain depresi dan konsumsi alkohol berlebihan, pemicu bunuh diri lainnya juga bisa dilatoar belakangi oleh masalah ekonomi dan masalah pribadi seperti percintaan, trauma dan penyakit yang diderita.

Umumnya orang-orang yang memiliki hasrat bunuh diri bisa diperhatikan beberapa tingkah lakukanya, seperti selalu membicarakan kematian. Selain itu tidak jarang mereka bersikap impulsif.

Dimana adanya suatu hal yang dilakukan berdasarkan dorongan hati. Meski tidak sepenuhnya buruk, namun hal tersebut biasanya bisa menjadi ceroboh dan nekat. Diantara contohnya seperti mencelakakan diri sendiri dengan menerobos lampu merah atau menabrakan diri ke bahu jalan.

Selain itu, orang yang ingin bunuh diri juga terkadang kehilangan minat terhadap sesuatu yang dulunya mereka gemari bahkan mereka juga kerap mudah menyerah meski yang dilakukan tingkat kesulitannya rendah.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang terdekat ketika harus menghadapi seseorang yang ingin meakhiri hidupnya pertama, berikan mereka pelukan. Kedua, dengarkan semua cerita mereka tanpa menyepelekan dan menghakimi perasaan mereka.

Ketiga, apresiasi karena mereka sudah mau terbuka dan bercerita, meski tindakan tersebut cukup berat dan keempat, ajak mereka untuk melakukan aktifitas yang menyenangkan di luar atau menemani mereka untuk bertemu dengan psikolog atau psikiater.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Yanti Ria , Sp.THT
dr. Yanti Ria , Sp.THT
THT
dr. Beta Meidarifni Adiputri , Sp.OG
dr. Beta Meidarifni Adiputri , Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan
dr. Sandhi Ari Susanti , Sp.THT
dr. Sandhi Ari Susanti , Sp.THT
THT
dr.. Widyastuti, Sp.M
dr.. Widyastuti, Sp.M
Mata
dr. Adimas Fajar Hartono , SpAN
dr. Adimas Fajar Hartono , SpAN
Anestesi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok