Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Bleaching, Cara Aman Memutihkan Gigi

30 Nov, 2020

SARIASIH.com – Gigi yang terlihat menguning terkadang membuat tingkat kepercayaan diri seseorang menurun. Untuk mengatasinya, bleaching atau pemutihan gigi bisa menjadi hal yang dianjurkan. Cara ini juga banyak diminati sebagai penunjang penampilan.

Sampai saat ini, masih banyak yang berpikir jika pemutihan gigi dianggap dapat merusak tingkat kesehatan gigi secara permanen. Menurut Drg. Putri Lestari Anggiarini, Mars, Sp.KG, dokter gigi spesialis konservasi gigi, perkiraan apabila kandungan pada bahan pemutihan dapat memberikan beberapa dampak.

“Bahan bleaching gigi mengandung carbamide peroksida atau hidrogen peroksida yang memiliki efek samping, salah satunya terhadap jaringan lunak disekitar gigi dan mulut seperti gusi, bibir, lidah, dan lainnya. Bila bahan bleaching mengenai gusi dan mukosa mulut, maka dapat menyebabkan iritasi dan rasa seperti terbakar” tutur Drg. Putri.

Namun, dokter yang baru bergabung di Rumah Sakit Sari Asih Karawaci ini menjelaskan bahwa dokter gigi akan melakukan tindakan pencegahan untuk mengatasinya. Sebelum proses bleaching dilakukan, umumnya gusi dilapisi oleh gel pelindung gusi dan mukosa mulut dilapisi oleh karet pelindung.

“Apabila jenis giginya hipersensitif, dokter gigi juga akan mengoleskan gel dengan kandungan fluoride yang dapat memperkuat email dan mengurangi rasa linu setelah bleaching . Efek samping yang timbul akan hilang dalam satu sampai tiga hari setelah proses bleaching ” kata Drg. Putri.

 

 bahan

Adapula asumsi jika bleaching dapat membuat enamel gigi rusak. Benar bila bahan pemutih gigi memiliki dampak tertentu, seperti struktur enamel menjadi lebih berpori. Namun, hal tersebut hanya berlangsung beberapa hari dan dapat pulih kembali. 

Proses remineralisasi yang dipercepat dengan penggunaan gel berfluorida selama proses bleaching , dilakukan dengan prosedur yang benar dan sesuai indikasi. Hal tersebut membuat proses bleaching gigi tergolong aman bila memang dilakukan dibawah pengawasan dokter gigi.

Ketika ingin melakukan pemutihan gigi, tentu ada baiknya dikonsultasi terlebih dahulu guna mengetahui kondisi gigi yang sebenarnya. Dokter gigi juga akan menilai kondisi gigi dan rongga mulut sekitar. 

“Biasanya sebelum bleaching dimulai akan ada pembersihan karang gigi. Kemudian dokter gigi akan mencatat warna gigi sebelum dan sesudah proses bleaching . Selama ini menggunakan home bleaching, pasien juga harus 9 kepada dokter gigi” ucap Drg. Putri.

Meski bleaching dianggap sebagai jalan pintas untuk mengubah warna gigi, namun hal yang perlu diingat jika sifatnya tidak permanen. Ada beberapa asupan yang perlu dihindari agar warna putih setelah bleaching dapat bertahan lama.

“Sebaiknya hindari makan makanan yang berwarna kuat dan dapat menyebabkan noda pada gigi seperti kopi, teh, kunyit, kecap dan hindari merokok. Gunakan sedotan untuk mengkonsumsi minuman yang berwarna. Minimal berkumur dengan air putih setelah makan. Menggosok gigi secara rutin dua kali sehari dan menggunakan benang gigi untuk mmbersihkan sela – sela gigi” ujar Drg. Putri.

Drg. Putri juga menyarankan untuk tidak melakukan bleaching terlalu sering dalam jangka waktu yang berdekatan. Hal tersebut untuk menghindari kerusakan enamel karena dapat mengakibatkan rasa nyeri dan ngilu yang bersifat menetap.

Pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan Rumah Sakit Sari Asih terdekat dapat menjaga kesehatan gigi anda serta mendapatkan penangan yang tepat.

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
Dr. Laura Bertha Rachel Sihaloho , SpKFR
Dr. Laura Bertha Rachel Sihaloho , SpKFR
Rehabilitasi Medik
dr. Tommie Prasetyo Utomo Wiharto , Sp.U
dr. Tommie Prasetyo Utomo Wiharto , Sp.U
Urologi
dr. Evi Handayani , Sp. THT-KL
dr. Evi Handayani , Sp. THT-KL
THT
dr. Dwi Agustawan Nugroho , Sp.THT-BKL
THT
dr. Reny Violeta , Sp.M
dr. Reny Violeta , Sp.M
Mata
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok