SARIASIH.com – Pernah sesekali saya melihat seorang anak baik pria maupun wanita berjalan tak seperti biasanya. Berbicara pun, agak sulit untuk dicerna oleh otak terkecuali menyimaknya dengan sepenuh perhatian.
Saya pun bertanya dalam hati, kenapa dengan anak itu?
Saat memeriksakan kesehatan diri di RS Sari Asih Ciputat, saya pun menyempatkan bertanya kepada Rismala Putri, Amd. OT, salah satu staff Poli Rehabilitasi Medik RS Sari Asih Ciputat.
Gambaran detail yang disebutkan oleh saya diterangkan oleh Rismala Putri ialah seorang anak yang memiliki kondisi Autis. Apakah autis itu?
Menurutnya, autis adalah gangguan perkembangan (keterlambatan dan gangguan) pada kemampuan sosial, bahasa dan perilakunya. Pengaruh terhadap setiap anak berbeda, namun biasanya, gejala bisa tampak mulai usia kurang atau lebih tiga tahun.
Gangguan neurologi pervasif ini terjadi pada aspek neurobiologis otak dan mempengaruhi proses perkembangan anak. Akibat gangguan ini sang anak tidak dapat secara otomatis belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Ada beberapa penyebab terjadinya gangguan tersebut namun penyebab terbesarnya yaitu karena kerentanan genetik yang dipicu oleh faktor lingkungan yang multifaktor seperti Infeksi saat dalam kandungan, tercemar bahan-bahan kimia (food additives) juga polutan (timbal).
Ada beberapa cara dan bisa dilakukan di Poli Rehabilitasi Medis RS Sari Asih Ciputat untuk menangani anak dengan gangguan neurologi pervasif ini yaitu dengan Terapi Sensori Integrasi, Terapi Okupasi, dan Terapi Wicara.
Namun pun begitu, tidak ada satupun jenis terapi yang berhasil bagi semua anak. Terapi harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, berdasarkan pada potensinya, kekurangannya dan tentu saja sesuai dengan minat anak sendiri.
Satu yang pasti, autis bukanlah penyakit, melainkan suatu gangguan perkembangan yang terjadi pada seorang individu.