Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Apakah Perut Bunyi Hanya Tanda Lapar?

13 Aug, 2020

SARIASIH.com – Umumnya perut bunyi akan menjadi tanda bahwa seseorang sedang membutuhkan asupan atau dalam kondisi lapar. Hal tersebut adalah sesuatu yang normal dan dapat terjadi pada semua orang.

Bunyi yang dikeluarkan seringkali memalukan, terlebih jika berada di tempat umum. Penderita juga dapat mengalami buang gas terus menerus, sendawa, nyeri perut, diare hingga konstipasi.

Selain karena lapar, perut bunyi dapat terjadi karena disebabkan makanan sudah sampai di usus kecil. Setelah itu, tubuh akan melepaskan enzim untuk membantu memecah makanan dan menyerap nutrisi.

Pada akhirnya, fenomena kontraksi pada dinding lambung dan usus atau secara medis dikatakan peristalsis terjadi. Kondisi tersebut menyebabkan seperti adanya gelombang untuk memindahkan makanan di sepanjang saluran pencernaan dan alhasil, perut mengeluarkan bunyi.

Perut bunyi juga dapat menandakan seseorang mengidap kondisi medis tertentu. Beberapa kondisinya seperti alergi makanan, infeksi saluran cerna, penyumbatan usus hingga gangguan usus besar.

Ada berbagai cara yang bisa diupayakan untuk mencegah perut bunyi, seperti, pertama, makan secara teratur. Jika perut bunyi karena merasakan lapar, maka konsumsi makan yang kaya gizi. Namun jika dalam keadaan tidak lapar, hal tersebut adalah tanda bahwa seseorang perlu mengubah pola makanannya menjadi lebih sehat.

Sangat direkomendasikan untuk makan menjadi lebih sering, namun dengan porsi yang kecil. Upaya tersebut dipercaya mampu untuk meningkatkan kesehatan saluran cerna dan metabolisme makanan, serta yang terpenting mencegah perut bunyi karena lapar.

Kedua, makan secara perlahan. Dengan makan yang tidak terburu-buru membuat tubuh dapat mudah mencerna makanan lebih baik. Namun, seringkali mengobrol adalah aktivitas sampingan ketika sedang makan.

Selain dapat membuat tersedak, berbicara ketika makan menyebabkan seseorang menelan lebih banyak udara.

Ketiga, mengurangi asupan yang mengandung gas. Terdapat beberapa makanan yang dapat memicu gas dan gangguan pencernaan di dalam perut seperti kacang-kacangan, borokoli hingga kubis.

Meski ada upaya menghindari, namun bukan berarti harus berhenti mengonsumsinya. Asupan tersebut masih bisa dimakan tetapi jangan sampai berlebihan.

Keempat, minum air yang cukup. Minum air dapat menjadi solusi pertama jika tidak memungkinkan untuk makan. Selain baik untuk pencernaan, dengan minum air akan meminimalisir perut bunyi ketika terjadi karena lapar.

Kelima, jalan setelah makan. Banyak orang merasa  jika jalan setelah makan adalah hal yang harus dihindari. Padahal dengan berjalan meski sebentar dapat membantu tubuh untuk mengosongkan lambung dan dampaknya mampu melancarkan pencernaan.

Perut bunyi memang terlihat seperti hal yang sepele, namun ada beberapa kondisi medis yang sudah disebutkan berawal dari perut bunyi. Lakukan pemeriksaan jika kondisinya sering terjadi dan sangat mengganggu. RS Sari Asih memiliki dua cara agar pasien tetap dapat terhubung dengan dokter, melalui langsung datang ke rumah sakit atau konsultasi online.

Konsultasi Online bisa ditemukan dengan mengakses sariasih.com atau jika ada beberapa pertanyaan yang ingin disampaikan, maka hubungi nomer via WhatsApp di 0813 9966 3838. Nantinya, konsultasi akan berjalan melalui video call, sehingga pasien tetap bisa bertatap muka dengan dokter yang dituju.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Estu Ratnanggana Jati , Sp.KK
dr. Estu Ratnanggana Jati , Sp.KK
Kulit & Kelamin
dr. Sarah Rizqia Indrayanti , Sp.M
Mata
Ibu. Mahesti Pertiwi , M.Psi
Ibu. Mahesti Pertiwi , M.Psi
Psikolog Klinis
dr. Agus Supartono , SpKFR
dr. Agus Supartono , SpKFR
Rehabilitasi Medik
dr. Roefmilina M , SpOG
dr. Roefmilina M , SpOG
Kebidanan dan Kandungan
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok