Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Apakah Cemas Di Tengah Pandemi Berlebihan? Yuk Ketahui Jawabannya

13 Oct, 2020

SARIASIH.com - Pandemi merupakan situasi yang tidak bisa diprediksi kapan berakhir. Hal tersebut juga membuat masyarakat dengan berat hati harus menjalani masa-masa sulit ini. Cemas, stres, khawatir hingga rasa takut adalah beberapa perasaan yang mungkin dirasakan.

Menurut Mahesti Pertiwi, S.Psi., M.Psi., Psi., Psikolog klinis di RS Sari Asih Ciputat, di era pembatasan ini wajar jika kondisi mental seseorang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Terlebih ini kali pertama masyarakat Indonesia mengalami kondisi demikain.

“Memiliki perasaan cemas pada saat pandemi seperti ini adalah hal yang wajar, normal dan boleh dirasakan, karena memang kita sedang berada pada situasi yang baru, dan berbeda dari biasanya” ujar psikolog Mahesti.

Tidak jarang orang-orang yang mengidap hal demikian pada akhirnya menyalahkan diri sendiri. Jika dalam tahap normal, maka sesungguhnya cemas diartikan sebagai reaksi alami tubuh untuk membuat seseorang menjadi lebih berhati-hati dan waspada.

Namun jika hal tersebut sifatnya sudah tidak bisa dikendalikan, maka memang mereka membutuhkan pertolongan seorang psikolog atau psikiater untuk mengetahui cara bagaimana mengontrol dan mengelola perasaan tersebut.

“Rasa cemas bisa menjadi tidak sehat jika muncul secara berlebihan, sulit dikontrol, memengaruhi kesehatan fisik, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari” kata perempuan yang mendapatkan gelar magister profesinya di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Tidak perlu khawatir, karena sebenarnya masih ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi perasaan cemas yang berlebihan, salah satunya adalah dengan merilekskan pikiran dari rutinitas. Hal ini mampu untuk membuat penderita menjadi lebih berkesadaran dalam menjalani hari.

“Upayakan untuk melakukan latihan pernapasan dalam atau deep breathing, atau mendengarkan musik relaksasi, bisa juga dengan menuliskan perasaan yang sedang dirasakan, dan melakukan teknik mindfulness, mengupayakan diri sepenuhnya hadir pada kondisi di sini dan kini” tutur Psikolog Mahesti.

Selain itu, agar kecemasan dapat terkontrol dapat pula menuliskan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Mulai dari kegiatan harian hingga target capaian, baik itu dalam pendidikan atau pekerjaan.

Jika diantaranya ada yang sudah tercapai, maka berikan apresiasi pada diri sendiri dengan hal-hal yang memungkinkan dilakukan pada saat pandemi, misalnya bisa dengan menonton drama favorit selama dua jam di hari itu.

Jangan lupa pula untuk tetap melakukan hobi di sela-sela usaha mendapatkan pencapaian tersebut. Terlebih di masa normal sebelumnya sudah disibukkan dengan berbagai kegiatan sehingga lupa memiliki waktu sendiri atau me time. Saat ini waktu yang tepat untuk kembali meneruskannya.

Terakhir, hal yang tidak boleh diabaikan adalah aktivitas fisik. Olahraga adalah salah satu solusi efektif yang bisa menurunkan tingkat kecemasan. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat atau hingga pergi ke pusat kebugaran, olahraga ringan sudah cukup untuk membuat tubuh tetap prima dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Upayakan juga untuk menjaga tubuh agar tetap beraktifitas secara fisik. Aktif secara fisik dengan tetap berolahraga ringan di dalam rumah atau halaman rumah, kita bisa juga berjemur pada pagi hari selama lima belas menit, atau kegiatan rumah tangga seperti mencuci piring, mengepel lantai, merapikan kamar juga termasuk olahraga ringan yang bisa dilakukan” ucap Psikolog Mahesti.

Di masa saat ini terkadang seseorang lebih merasa sepi dan sendiri karena banyak aktivitas hanya dilakukan dari rumah. Tidak ada salahnya untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih.

“Yang juga penting adalah upayakan bisa keep contact dengan orang lain. Tetap berkomunikasi dengan keluarga atau teman kita, misalnya melalui video call atau sebisa mungkin manfaatkan media teknologi lainnya dan jangan lupa untuk tetap beribadah serta berdo'a” tutup Psikolog Mahesti.

Ketika semua upaya sudah dilakukan, namun rasa cemas  tidak bisa lagi dikontrol bahkan hingga menganggu aktivitas sehari-hari atau memicu perilaku berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, maka segera datangi Psikolog agar dapat tertangani dengan cepat dan tepat.

Penulis : Dina Syelvila

Editor : Mahesti Pertiwi, S.Psi., M.Psi., Psi.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Dedy Gunadi, Dr. Sp.A
dr. Dedy Gunadi, Dr. Sp.A
Anak
dr. Mochamad Sri Arya Heriawan , Sp.BS, FICS
Bedah Saraf
dr. Roefmilina M , SpOG
dr. Roefmilina M , SpOG
Kebidanan dan Kandungan
drg. Arum Nurdiana Sari , MM
drg. Arum Nurdiana Sari , MM
Gigi
dr. Dhika Prabu Armadhanu, Dr. Sp.OG
dr. Dhika Prabu Armadhanu, Dr. Sp.OG
Kebidanan dan Kandungan
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok