Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Apakah Benar Herd Immunity Bisa Turunkan Penyebaran Virus Corona?

24 Apr, 2020

SARIASIH.com – Akhir-akhir ini istilah herd immunity sering digaungkan karena dianggap dapat mencegah penyebaran virus corona. Dilansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, herd immunity (kekebalan kelompok) adalah keadaan di mana sebagian besar masyarakat terlindungi atau kebal terhadap penularan penyakit tertentu.

Kekebalan tersebut didapati ketika membiarkan virus terus menyebar sehingga banyak orang yang terinfeksi, dan jika mereka sembuh maka mereka akan menjadi orang yang kebal sehingga wabah akan hilang dengan sendirinya karena virus sulit menemukan host atau inang untuk membuatnya tetap hidup.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), selain kekebalan tubuh dapat terjadi secara alami setelah terinfeksi virus, namun herd immunity juga bisa didapatkan dari vaksinasi. Seperti contoh pada kasusu polio, dimana tubuh seseorang dapat membentuk kekebalan ketika mendapatkan vaksin virus polio.

Ketika suatu saat virus tersebut ingin menjangkiti tubuh mereka, maka sistem imun tubuhnya telah siap melawan virus, sehingga virus akan mati dan tidak sampai menyebabkan penyakit polio. Hal tersebut dipercaya efektif agar virus tidak menyebar ke orang lain.

Namun, kondisinya saat ini memang belum ditemukan vaksin atau obat yang dapat menangkal penyebaran virus COVID-19. Para peneliti juga masih berusaha mengembangkan vaksin tersebut sehingga pembentukan herd immunity melalui vaksin belum bisa dilakukan.

Satu-satunya cara pembentukan herd immunity yaitu melalui secara alami. Namun, dengan membiarkan banyak orang terinfeksi virus Corona sebenarnya juga bukan cara yang bijak. Terlebih jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 300 juta jiwa, maka dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai herd immunity.

Proporsi orang yang perlu terinfeksi agar masyarakat mendapat herd immunity adalah sekitar 70% dari seluruh populasi. Hal tersebut mengapa herd immunity tidak pernah bisa dianggap sebagai tindakan pencegahan.

Selain hal tersebut, hal yang ditakutkan adalah tingginya angka kematian sebelum herd immunity tercapai. Perlu diperhatikan pula jika kelompok orang rentan terhadap inveksi virus  corona juga tinggi di Indonesia, seperti lansia atau orang dengan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit paru.

Sampai saat ini, cara yang paling dianggap efektif untuk memutuskan rantai penularan dengan tetap menerapkan physical distancing, mencuci tangan secara rutin, menjaga daya tahan tubuh dan membatasi pergi keluar rumah.

Bagi yang merasa memiliki gejala seperti COVID-19 dan terlebih tinggal di daerah endemis selama kurang lebih dua minggu, maka bisa melakukan isolasi mandiri. Jika keadaannya makin memburuk, maka lakukan konsultasi online untuk mendapatkan solusi yang tepat dengan  menggunkan layanan Chat Dokter melalui www.sariasih.com atau aplikasi Sari Asih Online untuk konsultasi langsung dengan dokter

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Harris Mustafa Banadji,dr.SpU
dr. Harris Mustafa Banadji,dr.SpU
Urologi
dr. Nasrul Liza, Sp.BD(K)
dr. Nasrul Liza, Sp.BD(K)
Bedah Digestif
dr. Tri Hapsoro Guno , SpPD
dr. Tri Hapsoro Guno , SpPD
Penyakit Dalam
dr. Dwi Agustawan Nugroho , Sp.THT-BKL
THT
drg. Eni Fatiha Sumita
drg. Eni Fatiha Sumita
Gigi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok