Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Anak Alami Menstruasi Pertama? Ini Cara Menjelaskannya

18 May, 2020

SARIASIH.com – Bagi sebagian  besar anak perempuan merasa takut dan bingung ketika mengalami menstruasi pertamanya. Hal tersebut juga terkadang membuat mereka cemas sehingga menutupinya dari ibu.

Untuk itu, jauh hari sebelum anak mengalaminya ibu harus mendampingi seraya menjelaskan sesuai dengan karakter anak. Permasalahan lainnya, banyak ibu yang merasa canggung untuk membicarakan tentang menstruasi pertama putri mereka.

Jika ibu merasakannya, maka segera hilangkan perasaan tersebut dan mulai memberanikan diri dengan perlahan untuk membuka obrolan terkait menstruasi. Jika ibu tidak bertindak, dikhawatirkan anak akan mencari tahu sendiri pada sumber-sumber yang tidak jelas. Mungkin saja anak juga salah menafsirkan dan jika itu terjadi, maka dapat berakibat fatal.

Anak di masa lampau  rata-rata mengalami menstruasi ketika mereka berusia 14 tahun ke atas. Saat ini, karena adanya perbedaaan dari segi apa yang di konsumsi, lingkungan tempat tinggal dan beberapa faktor lainnya, banyak anak yang mengalami menstruasi pada usia 12 tahun keatas. Bahkan menstruasi dini juga bisa terjadi sebelum anak berusia 11 tahun.

Semakin cepat, secara otomatis ibu juga harus siap siaga untuk mendampingi mereka. Ibu harus jeli dan peka ketika anak sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda berkembangnya hormon kewanitaan dan sistem reproduksi.

Diantaranya, seperti payudara yang semakin berisi, munculnya bulu ketika serta tinggi yang terus bertambah dengan cepat. Umumnya, anak akan mengalami mensturuasi pertamanya dua tahun setelah payudaranya berkembang.

Tanda lain, yaitu adanya lendir keputihan pada celana dalam anak. Hal tersebut menandakan jika rata-rata menstruasi pertama akan terjadi dalam kurun waktu enam bulan hingga satu tahun kedepan. Jika ibu sudah merasakannya, maka ibu harus bersiap untuk memperkenalkan topik menstruasi perdana mereka.

Ibu dapat mencari waktu yang tepat untuk membicarakannya, seperti di akhir pekan.  Hal ini akan lebih mudah jika ibu yang menjelaskan namun mungkin sedikit sulit bagi ayah yang berstatus single parents. Ayah bisa mencari perwakilan dari perempuan yang memiliki kedekatan dengan anak untuk mempersuasi mereka.

Namun jika tidak menemukan figur tersebut, ayah dapat mencari informasi terkait menstruasi secara detail untuk berjaga-jaga jika anak menyampaikan pertanyaan terkait menstruasi.

Beberapa hal yang bisa membantu anak untuk lebih mengerti terkait menstruasi, pertama, menceritakan informasi umum terkait menstruasi. Setiap anak perempuan pasti ingin tahu bagaimana momen pertama menstruasi pertama mereka.

Selain usia sebagian perempuan mendapatkan menstruasi pertama kali, ibu juga bisa memulai dengan menjelaskan fase perubahan hormon dalam tubuh. Dimana ovarium melepaskan hormon estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan lapisan rahim menumpuk. Lapisan tersebut siap untuk telur yang dibuahi kemudian pecah dan berdarah.

Butuh waktu satu bulan agar lapisan menumpuk, kemudian rusak. Hal tersebut yang menyebabkan sebagain perempuan mengalami menstruasi sebulan sekali.

Kedua, menceritakan hal yang positif. Jangan sampai ibu berbohong karena mungkin sebelumnya tidak mencari informasi terkait menstruasi, sehingga ibu menyebutkan jika hal tersebut adalah penyakit atau kutukan. Anak akan berasumsi jika yang dialaminya adalah hal negatif.

Beri mereka pencerahan dengan menyatakan jika menstruasi adalah proses alami dan luar biasa bagi seorang perempuan. Ceritakan juga jika setiap anak memiliki perubahan tubuh yang berbeda-beda. Ada yang lebih cepat perkembangannnya, ada pula yang lebih lambat dari tubuh temannya.

Ketiga, menasihati anak untuk lebih jaga diri. Ibu harus menjelaskan jika setiap anak perempuan bisa hamil jika fase menstruasinya sudah dimulai atau sebelum menstruasi dimulai. Hal tersebut dikarenakan hormon mereka sudah aktif.

Ajari mereka jika hormon mungkin bisa menyebabkan ovulasi (melepaskan terus dari ovum) dan membangun dinding rahim. Karena itu, ibu harus menyampaikan pesan-pesan yang menyangkut dalam menjaga diri dari lawan jenis agar anak tidak mengalaminya.

Selain mempersiapkan anak, ibu juga harus waspada jika anak juga tidak mengalami menstruasi pertama meski usianya sudah 16 tahun atau ketika menstruasi pertamanya mengalami volume perdarahan terlalu deras dan kram pada saat menstruasi sangat menyakitkan.

Segera konsultasikan dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan. Saat ini karena beberapa wilayah masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) konsultasi di RS Sari Asih bisa dilakukan secara vitual.

Konsultasi online mungkin bisa membantu ibu untuk memecahkan masalah yang dialami. Konsultasi nantinya akan berlangsung melalui video call. Jika ingin menggunakan layanan konsultasi online bisa mengakses sariasih.com atau terdapat pertanyaan seputar layanan tersebut bisa menghubungi via WhatsApp di 0813-9966-3838.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Fikry Syahrial , Sp.N
dr. Fikry Syahrial , Sp.N
Saraf
drg. Nita Adityarini
drg. Nita Adityarini
Gigi
dr. Anti Dwijayanti , SpP
dr. Anti Dwijayanti , SpP
Paru
dr. Hikmah Kurniasari , MKM
dr. Hikmah Kurniasari , MKM
Klinik Laktasi
Drg. Syahdini Meriana , Sp.KG
Drg. Syahdini Meriana , Sp.KG
Gigi Konservasi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok