Live Antrian
dr. Masyitha , Sp.A
Keberhasilan Ibu dalam menyusui akan terwujud jika adanya dukungan dari banyak pihak seperti pemerintah, lingkungan kerja, keluarga hingga peran suami yang terus mempertahankan pemberian ASI selama dua tahun untuk Si kecil.
Masih dalam rangka Pekan Asi Sedunia, RS Sari Asih Ciputat menyelenggarakan talkshow dengan tema “Memberdayakan Peran Orang Tua untuk Keberhasilan Menyusui”, Sabtu (24/08/2019).
Terdapat dua talkshow yang berbeda, talkshow pertama mengusung tema “A-Z Sukses Menyusui si Kecil” dan kedua “Peran Ayah dan Komunitas untuk Mengurangi Risiko Baby Blues pada Ibu”.
Acara dibuka oleh dr. Lucky Prasetyo Suprapto sebagai perwakilan dari direktur utama RS Sari Asih Ciputat. Dilanjutkan dengan materi di Talkshow pertama yang dibawakan oleh dr. Minerva Riani, SpA, M. Kes yang berisi pemaparan terkait manfaat yang bisa didapat oleh ibu dan bayi jika program ASI berjalan.
“Dengan Asi, yang diuntungkan itu ibu dan bayinya. Buat ibu, pemberian ASI bisa membuat kontraksi rahim lebih bagus, mencegah pendarahan hingga stres paska melahirkan akan berkurang dan untuk Si kecil bisa mendapatkan bonding dari ibunya, gizi yang sangat lengkap dan daya tahan tubuh jadi lebih bagus” jelas dokter yang biasa dipanggil dr. Minerva.
Narasumber kedua, dr. Hikmah Kurniasari MKM, CIMI yang juga sekaligus konselor laktasi di RS SARI Asih Ciputat membicarakan pentingnyaa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk bersiap mencetak generasi emas.
“ 1000 HPK dihitung sejak ibu mengandung, sehingga asupan gizi ibu sangat perlu diperhatikan. Ketika anak lahir juga perlu dipersiapkan standar emas pemberian makannya, seperti Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI eksklusif, MPASI berkualitas dan menyusui terus hingga dua tahun atau lebih. Jika hal-hal tersebut dilakukan maka si kecil bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas” pungkasnya.
Selain itu, acara ini juga di hadiri oleh bintang tamu yang dulu namanya dikenal sebagai presenter acara bola dan kini justru aktif bergerak di dunia keislaman yaitu Ratu Anandita. Dita, sapaan akrabnya, percaya kesuksesan ASI bisa diraih melalui rasa haus akan belajar dan bertanya, serta faktor dilingkungan sekitar.
“Sebagai penunjang pengetahuan terkait ASI, saya dulu ikut komunitas dan enggak bosen nanya sama dokternya karena saya cerewet jadi banyak nanya. Saya juga orangnya pengen tau banyak hal, tapi penting pengetahuan ditambah dengan membaca karena kalau enggak, yang ada bingung mau nanya apa. Saya yakin banget keberhasilan menyusui itu selain pengetahuan kita, tapi bonding dari suami juga penting dan yang belajar juga harus dua-duanya, bukan istri aja tapi suami juga” jelas Dita.
Talkshow ke dua, dilanjutkan dengan pembicara dari salah satu anggota komunitas Ayah Rangkul dan ASI dan sekaligus musisi, Geraldo Oryza. Aldo, biasa ia disebut merasa seorang suami juga perlu memahami ilmu parenting agar bisa bekerja sama dengan istri agar anak-anak bisa mendapatkan hak ASI dalam kurun waktu yang sudah ditentukan
“Saya tergugah belajar hal ini karena ketika dapat cerita dari orang tua, pada saat saya umur dua bulan, produksi ASI ibu saya berkurang dan saya diberikan susu dalam bentuk lain. Setelah itu istri juga menjejeli saya terkait dengan pentingnya ASI, saya langsung merasa ternyata banyak banget informasi terdahulu yang salah sehingga saya memutuskan untuk aktif memperjuangkan ASI” tutur Aldo.
Sesi terakhir diisi oleh Nur Yana Yirah, beliau tergabung dalam satu komunitas yang bernama Mother Hope Indonesia. Hal tersebut dikarenakan dirinya mengalami depresi paska melahirkan akibat pengalaman kurang baik yang diderita ketika hamil pertamanya.
“Ketika saya hamil untuk pertama kalinya setelah menunggu empat tahun, bayi saya meninggal dalam kandungan. Pada saat itu saya sedih banget dan enggak percaya. Saya juga harus mengalami depresi paska melahirkan bahkan sampai hamil anak kedua. Saya merasa butuh satu tempat untuk bercerita dan berbagi kisah agar pengalaman saya bisa dijadikan pelajaran, sehingga bergabunglah saya dengan komunitas ini” jelasnya.
