SARIASIH.com – Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman berpuasa bagi ummat Islam ketika harus menjalaninya ditengah pandemik COVID-19. Pedoman tersebut bertujuan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang. Meski berbeda dengan puasa sebelumnya namun mematuhi tersebut, masyarakat dapat tenang menjalankan ibadah aman tanpa membahayakan mereka atau orang lain. Diantara pedomannya, pertama berbagi. Bulan yang penuh rahmat tentunya seluruh muslim berbondong-bondong ingin melakukan kebaikan, perlu diperhatikan adalah protokol tentang jaga jarak fisik satu sama lain melaksanakan sedekah zakat. Karena kedua hal menarik perhatian banyak, sehingga upayakan jangan memancing untu terciptanya kerumunan. Selain bersedekah budaya dari buka bersama. Hal dipertimbangkan jika diadakan. Pastikan makanan diberikan kotak agar tetap bisa berjaga jarak. Kedua, menjaga kebersihan kesehatan. pembatasan sosial diganti menjadi jarak, WHO merekomensasikan bersosialisasi melalui teknologi sepeperti video call konferensi menggunakan aplikasi. mental terjaga. Wudhu juga dianggap sebagai aktivitas membersihkan tubuh, ditambah sabun alkohol memiliki kadar 70 persen. Ketika mengharuskan shalat di luar rumah karena terdapat alasan tertentu, menganjurkan membawa sajadah sendiri tidak karpet berada masjid mushalla tersebut. Ketiga, kebutuhan nutrisi. tubuh dimasuki asupan selama 12 jam lebih, mengonsumsi kaya akan nutrsi dijadikan sumber energi. itu, terhindar dehidrasi maka dianjurkan memperbanyak minum. Dehidrasi ditandai mulut kering lengket, mudah mengantuk serta lelah, sakit kepala, warna urine gelap bahkan hingga sadarkan diri. Kempat, berhenti merokok. Pelarangan merokok hanya pada bulan Ramadhan saja, begitu pula hari-hari sebelumnya. Namun saat tengah pandemik, risiko perokok berat kemampuan paru-paru menurun terkena Selan secara otomatis jari-jari tangan menyentuh bibir memungkinkan virus masuk ke saluran pernapasan. Kelima, mencegah kekerasan. mayoritas kegiatan rumah, menyatakan kondisi rentan terjadinya peristiwa kekerasan dalam tangga, khususnya terhadap perempuan anak-anak. itu sekitar wajib kiranya saling empati simpati sesama. Jika menemukan korban kekerasaan beri dukungan saran segera mencari bantuan.