SARIASIH.com - Kita semua selalu ingin sehat, namun perlu kiranya memahami pengertian dari sehat itu sendiri secara benar dan tepat . Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental sosial tidak hanya bebas penyakit atau kelemahan. Dan definisi menurut WHO tersebut, terdapat empat komponen penting merupakan satu kesatuan dalam yaitu: Sehat Jasmani jasmani arti seutuhnya, berupa sosok manusia berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian berotot, gemuk, nafas berbau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal. Mental /Jiwa Mental/Jiwa dihubungkan sama lain pepatah kuno “Dalam jiwa di “ (Men Sana In Corpore Sano)”. Atribut seorang insan memiliki mental/jiwa antara gembira, santai menyenangkan serta ada tanda-tanda konflik kejiwaan dapat bergaul dengan menerima kritik mudah berdarah marah, toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain. KesejahteraanSosial Batasan kesejahteraan setiap tempat negara sulit diukur sangat tergantung pada budaya, kebudayaan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam lebih hakiki, suasana kehidupan perasaan aman damai sejahtera, cukup pangan, sandang papan. hidup tertib menghargai kepentingan umum. Rohani Spiritual tambahan oleh sehari-hari. Setiap individu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengarkan alunan lagu musik, siraman rohani seperti ceramah agama lainnya agar terjadi keseimbangan dinamis monoton. Keempat ini dikenal sebagai positif disebut “Kesehatan Positif” karena realistis dibandingkan bersifat idealistik semata-mata. bulan Ramadhan penuh kebaikan keberkahan, ibadah puasa dijalankan kaum mukminin telah banyak memberikan manfaat bagi kesehatan jasmaniah Ternyata juga bermanfaat membentuk mukminin. Jiwa dikarenakan hubungan Allah SWT Yang Maha Kuasa semakin kuat sesama baik. Di Ramadhan, beberapa diobati disembuhkan optimal, yaitu : 1.Penyakit KUTIL (kurang tilawah Al-Qur`an) Kaum berloma-lomba membaca Al-Qur`an sampai khatam 30 juz selama artinya menargetkan Al Qur`an 1 harinya.. Bahkan target mengkhatamkan 3 kali Ramadhan. 2.Penyakit KUSTA sholat tahajud) biasa seberapa beratnya menegakkan malam tahajud. Mulai rasa ngatuk bisa dilawan malas ditaklukan menjadi alasan mengapa jarang Namun datangnya menggelorakan menegakkannya, paling saat shalat Tarawih. 3.Penyakit KURAP peduli) Rasulullah SAW melarang makan/minum saudaranya berbuka ia akan mendapatkan pahala besar. Ini sikap peduli membutuhkan. Kecenderungannya, begitu melaksanakan puasa, meningkatkan sesamanya (terutama dhuafa) cara mengeluarkan infaq shodaqoh. Tentunya diiringi kewajiban zakat ketetapannya sudah ajaran Islam. Suasana mendukung memusnahkan komunitas mukmin/ah. 4.Penyakit KUDIS disiplin) Makan sahur waktu ditetapkan, momen belajar disiplin. Disiplin kapan boleh minum, disiplin minum. Rasa ditunjukkan banyaknya mukmin wajib bahkan senang berjama`ah masjid mushollah. 5.Gejala MUNTAH (mudah marah) Puasa menumbuhkan sabar marah Tuntutan menahan diri walaupun sedang menghadapi godaan ujian hinaan sangatlah besar ketika menjalankan puasa. Karena sesungguhnya kemenangan dirasakan mampu hawa nafsu amarahnya. Dengan maka membuat tekanan darah kita Apabila seseorang kadar zat kathekolamin tubuhnya meningkat menyebabkan jantung berdetak cepat, pembuluh sempit aliran terganggu sehingga darahnya naik. Pada akhirnya, menjadikan imunitas kekebalan meningkat. Sehingga, tengah situasi pandemi Covid 19 ini, pencegahan penularan. Artikel tulis dr. Yahmin Setiawan, MARS Rumah Sakit Sari Asih Serang