SARIASIH.com - Tuberkulosis atau disingkat TBC merupakan penyakit yang disebarkan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru. Tak hanya orang dewasa, paru juga dapat anak-anak. Penanganan harus dilaksanakan secara konsisten dan komitmen jangka panjang untuk benar-benar menghilangkannya. Jika tidak ditangani dengan serius, tak namun bisa organ lain seperti selaput otak, usus, kelanjar getah bening, ginjal, tulang kulit. Penyebaran tergolong cepat karena ditularkan cukup melalui percikan air ludah saat penderita batuk, bicara keras bersin. Tanpa menutup mulut hidung bersin tanpa masker penghalang, maka waspadalah masuk ke tubuh kita anak-anak kita. Dalam sebuah LIVE Edukasi di kanal Instagram RS Sari Asih, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Provinsi Banten, dr. Didik Wijayanto, Sp.A, menyebutkan bahwa angka kasus pada anak sudah banyak ditemukan Indonesia. Penularan terjadi dari lingkungan sekitar disadari diwaspadai. Gejala hampir sama umum demam tinggi kemudian hilang muncul kembali. “TB itu mirip lain. Hanya saja demamnya jelas, terus menerus, beberapa hari datang lagi. Kalau batuk pilek kan termasuk influenza, lalu disertai muntah BAB rotavirus, nah, kalau diberikan obat penurun panas sembuh, tiga masih berkelanjutan, menjadi gejala awal,” ujar dr membuka poli Rumah Sakit Asih ini. Penyakit TB dijelaskan dokter spesialis praktek Group tertular orang-orang terdekat kontak langsung anak. Yang terlihat akan menguras berat badannya drastis. Saat penanggulangan sangat baik adanya kerjasama pemerintah, puskesmas, rumah sakit. Skrining awal disebutkan menggunakan Test Cepat Molekular 9TMC), serta X Ray. “Diharapkan para tua lebih waspada peduli terhadap kondisi sekitar. diketahui terkena TBC, perlu malu segera menemui ahli medis menanganinya, disembuhkan ada program gratis khusus pemerintah,” tutup Sp.A