SARIASIH.com - Memberikan makanan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan gizi balita merupakan langkah penting dalam mencegah stunting. Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi, terutama masa seribu hari pertama kehidupan (sejak kehamilan hingga usia dua tahun). Disebutkan Dokter Spesialis Anak RS IMC Bintaro (RS Sari Asih Group), Kota Tangerang Selatan, dr. Ajeng Probowati SpA, pemberian tepat sangat pada periode ini karena tersebut, tubuh sedang mengalami pesat, terkadang sulit untuk makan. Dan diberikan harus mengandung nutrisi esensial seperti protein, zat besi, kalsium, vitamin A, C, lainnya dibutuhkan optimal. Berikut beberapa contoh dapat membantu stunting: Makanan Kaya Protein: Daging, ikan, telur, produk-produk susu sumber protein otot jaringan. Sayuran Buah-Buahan: akan vitamin, mineral, serat mendukung sehat. Sumber Zat Besi: Kacang-kacangan, biji-bijian, daging merah besi anemia. Kalsium: Produk susu, keju, yoghurt, tulang gigi Lemak Sehat: sehat, ditemukan alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, otak. Selain memberikan tambahan, aspek dukungan baik sejak ibu, ASI (Air Susu Ibu) eksklusif enam bulan kehidupan, memastikan bahwa individu balita. itu sendiri, ibu hamil pun turut membutuhkan agar produk dikeluarkan balitanya menjadi berkualitas. Asupan memadai selama stunting bayi dilahirkan. Nutrisi diterima oleh memiliki dampak langsung janin, termasuk organ vital lainnya. terjadi jika tidak didukung asupan cukup. Ibu disarankan mengonsumsi kaya nutrisi, buah-buahan, sayuran, berkualitas, asam lemak omega-3. Suplemen juga direkomendasikan dokter atau ahli diperlukan.