Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Rubella? Apa Sih?

21 Jul, 2017

SARIASIH.com – Akhir-akhir ini bertebaran iklan kesehatan masyarakat yang menginformasikan bahayanya penyakit rubella bagi masyarakat, utamanya balita.

Masih banyak orang awam dengan penyakit rubella, seperti tanda, gejala dan bagaimana mencegahnya?

Yuk kita bahas, biar tambah pintar.

Rubella sering juga disebut campak Jerman. Penyakit ini bisa menular yang diakibatkan infeksi virus. Tanda-tandanya memang seperti penyakit campak pada umumnya, ruam merah bintik-bintik pada kulit.

Penyakit menular ini biasa menyerang pada anak dan remaja yang belum tersuntik vaksi campak. Tidak hanya anak dan remaja, orang dewasa juga bisa kena lho.

Iklan kesehatan masyarakat yang mewaspadai bahaya penyakit rubella memang benar adanya. Jika menyerang ibu hamil bisa menyebabkan kematian janin atau jika bayinya lahir, maka akan menjadi cacat. Cacat bawaan itu disebut sindroma rubella kongenital (CRS).

Virus rubella ditularkan melalui liur yang tersebar di udara dari batuk atau bersin penderitanya. Hindari makan dan minum bersama dari satu wadah dengan orang yang menderita rubella. Begitu juga jika memegang hidung, menyentuh mulut, mengusap wajah setelah memegang benda atau sesuatu yang sudah terkontaminasi virus ini.

Hanya vaksinasi yang dapat mencegah penyakit ini.

Tanda dan Gejala Rubella

Virus rubella membutuhkan waktu 14 sampai 21 hari sejak terpapar. Gejala yang terjadi dimulai dengan timbulnya ruam pada kulit yang menyebar ke tubuh selama tiga hari. Saat itu juga terasa sakit di kepala dan demam ringan seperti hidung tersumbat, telinga bagian belakang membengkak, keluar kelenjar getah bening.

Pada balita dan remaja serta dewasa gejala umumnya sama, kehilangan nafsu makan merupakan gejala tambahan, bagian persendian juga terjadi pembengkakan, serta nyeri.   

Menangani Rubella.

Tidak ada penanganan medis secara khusus untuk rubella. Untuk meringankan dampak rubella bisa dengan banyak mengkonsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi, meminum madu yang dicampur ke air hangat dan lemon untuk meredakan sakit tenggorokan dan hidung yang tersumbat.

Namun langkah-langkah tersebut hanya untuk meringankan gejalanya saja, bukan untuk penyembuhan. Baiknya, kunjungi dokter terdekat di klinik atau rumah sakit langganan jika gejalanya sudah mengkhawatirkan.

 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Sandhi Ari Susanti , Sp.THT
dr. Sandhi Ari Susanti , Sp.THT
THT
dr. Mediana , Sp.THT
dr. Mediana , Sp.THT
THT
dr. Suharto , Sp. THT
dr. Suharto , Sp. THT
THT
drg. Rinrin Farinia
drg. Rinrin Farinia
Gigi
dr. Septiani Hidianingsih , SpU
dr. Septiani Hidianingsih , SpU
Urologi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok