Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Perbedaan Kurang Darah Dan Darah Rendah

09 Sep, 2020

Apakah kamu sering mengalami pusing dan lemah? Waspada karena ini bisa jadi tanda kurang darah maupun darah rendah. Meski gejalanya sekilas mirip, nyatanya kedua penyakit ini berbeda.

Kurang darah atau anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh terlalu rendah. Padahal sel darah merah bertugas untuk membawa oksigen ke semua jaringan tubuh.

Ketika seseorang mengalami anemia, kadar oksigen dalam darahnya juga lebih rendah dari yang seharusnya. Sehingga orang dengan anemia sering mengeluhkan pusing ataupun lemah.

Untuk memeriksa seseorang anemia atau tidak, biasanya akan dilakukan pengukuran pada jumlah protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh atau biasa disebut dengan hemoglobin.

Berbeda dengan kurang darah, darah rendah atau hipotensi terjadi ketika seseorang memiliki tekanan darah 90/60 atau lebih rendah.

Orang yang memiliki kondisi darah rendah seringkali mengeluhkan pusing serta merasa lelah. Kondisi hipotensi ini terkadang dapat menjadi tanda dari kondisi mendasar yang harus diobati.

Penyebab kurang darah dan darah rendah

Penyebab anemia umumnya adalah kekurangan zat besi dalam tubuh. Namun penyebab anemia secara lebih lanjut dapat dilihat dalam dua kategori yakni karena adanya penurunan produksi sel darah merah atau adanya peningkatan kerusakan sel darah merah.

Berikut ini adalah faktor yang memengaruhi penurunan produksi sel darah merah:

  • Hipotiroidisme
  • Kekurangan asupan asupan zat besi, vitamin B12, atau folat
  • Stimulasi produksi sel darah merah yang tidak memadai dalam tubuh

Kemudian, berikut adalah faktor yang dapat memengaruhi peningkatan kerusakan sel darah merah :

  • Perdarahan dalam saluran pencernaan
  • Endometriosis (gangguan dalam rahim)
  • Kecelakaan
  • Haid
  • Persalinan
  • Perdarahan uterus yang berlebihan
  • Operasi
  • Sirosis hati
  • Fibrosis (jaringan parut di dalam sumsum tulang)
  • Hemolisis (pecahnya sel darah merah)
  • Gangguan hati dan limpa
  • Kelainan genetik (seperti Defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase, thalasemia, dan anemia sel sabit)

Sementara itu pada kondisi darah rendah, penyebabnya adalah sebagai berikut:

  • Kehamilan
  • Kehilangan darah dalam jumlah besar karena cedera
  • Gangguan sirkulasi yang disebabkan oleh serangan jantung atau katup jantung yang rusak
  • Lemah dan syok yang disertai dehidrasi
  • Syok anafilaksis (reaksi alergi yang parah)
  • Infeksi aliran darah
  • Gangguan seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid
  • Obat-obatan tertentu seperti beta-blocker, nitrogliserin, diuretik, antidepresan trisiklik, dan obat disfungsi ereksi

 

Perlu dicatat bahwa beberapa orang memiliki tekanan darah rendah tanpa alasan yang jelas. Bentuk hipotensi ini disebut hipotensi asimptomatik kronis yang biasanya tidak berbahaya.

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Radian, SpTHT
dr. Radian, SpTHT
THT
dr. Dewi Kartika Sari , Sp.PD
dr. Dewi Kartika Sari , Sp.PD
Penyakit Dalam
dr. I.K Astuti. Dr. Sp.P
dr. I.K Astuti. Dr. Sp.P
Paru
dr. Andri , Sp.Jp
Jantung
dr.. Kelvin Mandela , SpM
Mata
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok