SARIASIH.com - Penyakit gagal ginjal semakin hari semakin banyak terjadi. Tak jarang, penderitanya harus menjalani terapi cuci darah. Hal ini dikarenakan saat penderita mendatangi fasilitas kesehatan sudah dalam kondisi kronik.
Dalam medis, gagal ginjal terdapat dua kategori yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Disebut kronik jika penderita sudah mengalami kerusakan ginjal baik pada struktur maupun fungsinya selama tiga bulan atau lebih.
Penyebab terbanyak seseorang mengalami gagal ginjal kronik karena penyakit akut lain yang memicunya, seperti kencing manis atau diabetes melitus, tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol.
Selain diabetes dan hipertensi, penyebab gagal ginjal lainnya ialah infeksi pada ginjal yang berulang, autoimun, tejadi sumbatan pada aliran urin dikarenakan adanya batu pada saluran kemih, pembesaran prostat hingga adanya kanker pada rahim.
Sementara keluhan lainnya seperti obesitas atau kegemukan, penyakit jantung, penyakit hati kronik turut menyumbang perkembangan yang pesat pada kegagalan ginjal untuk menyaring hasil metabolisme tubuh dalam darah yang keluar melalui urin.
Gejala gagal ginjal seperti disebutkan Dokter spesialis penyakit dalam RS Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dr. Laras Budiyani, SpPD, bisa bervariasi, mulai tidak bergejala hingga menimbulkan keluhan mual muntah, sakit kepala, mudah lelah, nafsu makan berkurang, pembengkakan kaki, sesak nafas hingga hilang kesadaran.
Komorbid atau penyakit penyerta yang ada perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin pada fasilitas kesehatan. Dengan demikian gagal ginjal bisa terdeteksi secara dini sehingga bisa membantunya untuk segera ditangani atau dicegah.
Pertimbangan untuk mengendalikan penyebab gagal ginjal dari penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes melitus merupakan langkah cermat untuk mencegah komplikasi terjadinya gagal ginjal kronik.
Terapi pengganti ginjal melalui cuci darah atau hemodialisis menjadi salah satu tata laksana pada pasien dengan kondisi gagal ginjal yang sudah kronik. Terapi secara menyeluruh patut dilaksanakan oleh pasien gagal ginjal tahap akhir seperti mengubah gaya hidup.
Untuk itu ada baiknya untuk mencegah daripada mengobati dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, tidak merokok, rutin berolahraga, diet seimbang, tidur yang cukup dan mengelola stress. Karena stress yang berlebihan bisa meningkatkan inflamasi yang berlangsung kronik.