SARIASIH.com - Ketombe yang membandel memang menyebalkan. Tidak hanya menimbulkan rasa gatal, serpihan dari ketombe juga dapat mengganggu penampilan. Umumnya ketombe dapat dihilangkan dengan rutin cuci rambut.
Dokter Spesialis Kulit, Kelamin dan Estetika, RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, dr. Yoga Hadi Nugroho, SpDV, menyarankan untuk mencuci rambut minimal dua kali seminggu dengan shampoo khusus penghilang ketombe.
Hanya saja, dalam memilih jenis shampoo yang digunakan haruslah selektif. Jangan sembarangan memilih shampoo untuk menghilangkan ketombe, jika salah, malah akan menyebabkan ketombe tidak hilang dan menjadi banyak.
Banyak produk perawatan kulit kepala atau rambut yang tersedia di pasaran untuk menghilangkan ketombe. Akan tetapi seringkali tidak memberikan hasil yang diinginkan dan malah membuat bingung penggunanya.
“Bagi mereka yang sudah terlanjur berketombe, sebaiknya tidak menggunakan produk perawatan rambut yang berbahan dasar minyak karena akan menyebabkan ketombe menjadi bertambah banyak,” sebut dr. Yoga.
Selain selektif memilih produk perawatan rambut, strees berlebihan juga dapat menyebabkan rambut menjadi berketombe. Menurutnya, dalam kondisi stress, kulit seseorang akan mengeluarkan minyak.
“Stress dapat memicu produksi kelenjar minyak sehingga bisa menimbulkan ketombe. Dan jika memang sudah menjadi masalah, sebaiknya temui ahli medis,” terang dr. Yoga Hadi Nugroho, SpDV.
Dalam bahasa kedokteran, ketombe disebut dengan dermatitis seborok, yaitu kondisi peradangan pada kulit yang membuat kulit kepala berwarna kemerahan, mengelupas dan menimbulkan rasa gatal.
Hal tesebut diakibatkan dengan adanya peningkatan kelenjar minyak. Tidak hanya dibagian kulit kepala tetapi bisa ditemukan juga pada sekitar wajah, telinga, dada dan daerah-daerah lipatan badan. Dan kondisi ini bisa terjadi pada semua orang baik remaja maupun dewasa.
Pada orang dewasa, ketombe bisa bersifat parah dan hilang timbul yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Meski tidak berbahaya dan tidak menular, ketombe bisa mengganggu dan membuat tidak nyaman bagi penderitanya.
Pengobatan dilakukan untuk mengurangi gatal dan kulit yang terkelupas serta kondisi yang buruk. Selama dalam proses terapi, penderita sebaiknya tidak menggaruk kulit kepala saat terasa gatal karena dapat mengelupas kulit dan mengeluarkan ketombe.