Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online
Layanan Online Sari Asih Rapid Test, SWAB, Konsultasi Online

Anak Muda Alami Serangan Jantung, Kok Bisa?

30 Nov, 2020

SARIASIH.com – Umumnya serangan jantung selalu diidentikan dengan permasalahan kesehatan pada kaum lansia. Akan tetapi, karena adanya perubahan gaya hidup, maka anak muda juga memiliki resiko yang sama.

Penyakit yang kerap disebut sebagai silent killer ini, memang sebenarnya bisa menyerang siapa pun dan kapan pun. Adapula yang mengaitkan jika jenis kelamin perempuan memiliki risiko tinggi untuk mengalaminya. Namun, hal tersebut dibantah oleh dr. Fadhil Pratama Apriansyah, SpJP, dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat.

“Data menunjukkan bahwa proporsi perempuan muda yang mengalami serangan jantung memang meningkat, tapi tetap lebih rendah daripada laki-laki” ujar dr. Fadhil.

Ada beberapa hal yang dapat memicu serangan jantung pada seseorang, seperti faktor genetik, kadar kolesterol tinggi dalam darah hingga hipertensi. Selain itu, ada pula yang kalah jika diabetes juga menjadi penyebab terbesar meningkatnya serangan jantung di usia muda.

“Literatur yang ada menunjukkan kalau diabetes bukanlah faktor utama. Faktor risiko yang paling sering ditemukan pada serangan jantung usia muda adalah merokok, riwayat keluarga, dan kadar kolesterol tinggi dalam darah” kata dr. Fadhil.

Karena jantung adalah organ manusia yang tidak pernah berhenti bekerja, maka cara menyiasati agar organ ini dapat berfungsi dengan baik adalah menjalankan hak yang paling dasar seperti mengadopsi gaya hidup sehat.

Meski sudah lebih memperhatikan asupan dan rutin berolahraga, hal tersebut bukanlah jaminan untuk benar-benar terhindar dari serangan jantung. Setiap orang juga perlu lebih waspada akan pemicu, sehingga dapat meminimalisir terkena penyakit ini.

“Gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko serangan jantung, namun bukan risiko menghilangkan. Perlu diperhatikan juga apakah terdapat faktor risiko lainnya untuk terjadinya serangan jantung. Jika ada, pastikan faktor risiko tersebut stabil dengan baik” tutur dr. Fadhil.

Pada dasarnya setiap orang memiliki faktor resiko penyakit jantung yang hampir sama. Namun, masing-masing orang memiliki tingkat keparahannya yang berbeda, apalagi jika anggota keluarga yang mengalami hal demikian.

Menurut dokter yang menamatkan pendidikan profesi kedokterannya di Universitas Indonesia ini, hal tersebut dapat diminimalisir dengan lebih berkesadaran dengan menjauhi beberapa hal yang menjadi pencetus serangan jantung.

“Riwayat keturunan adalah faktor risiko yang tidak dapat diubah, sama seperti usia dan jenis kelamin. Yang dapat dilakukan adalah evaluasi faktor risiko lain yang mungkin ada dan dapat dikontrol. Perhatikan pula terkait gizi seimbang, olahraga teratur, dan hindari rokok tetap menjadi poin utama dalam pencegahan” tutup dr. Fadhil.

Kunjungi fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Sari Asih terdekat untuk melakukan pemeriksaan rutin jantung anda. 

Bagikan :

Jadwal Poliklinik
dr. Rifwanul Basir Nasution , SpB
Bedah Umum
dr. Khristi Handayani , SpS
dr. Khristi Handayani , SpS
Saraf
drg. Fitri Yuli Mardiyati
drg. Fitri Yuli Mardiyati
Gigi
Dr. Laura Bertha Rachel Sihaloho , SpKFR
Dr. Laura Bertha Rachel Sihaloho , SpKFR
Rehabilitasi Medik
drg. SRI ISTIANAH
drg. SRI ISTIANAH
Gigi
Layanan Online
Layanan Online
Konsultasikan Dengan Dokter
Coming Soon
Ok