SARIASIH.com - Setelah beberapa waktu lalu meluncurkan klinik fertilitas Indonesia, Rumah Sakit Sari Asih kembali memberikan pelayanan kesehatan terpadu kepada masyarakat khususnya di wilayah Kota Tangerang Selatan dengan menghadirkan tumbuh kembang anak. Direktur Ciputat, dr Anitya Irna RD, Mkes mengatakan, peluncuran anak atau kiddos center dalam rangka satu lokasi. Kehadirannya melengkapi kesuburan yang sebelumnya telah diluncurkan sehingga mulai dari masa kehamilan sampai dan berkembang dapat diperoleh Ciputat. "Klinik sebenarnya sudah operasional tahun lalu. Karena pandemi baru kami luncurkan sekarang," ujarnya usai Grand launching pada Sabtu (16/10/2021) Lobby Anintya menjelaskan, Kiddos hadir membantu orangtua mengatasi gangguan "Kita lihat anak-anak sekarang pengaruh lingkungan cukup besar ya jadi Pertumbuhan mungkin fisiknya oke-oke saja tapi kita kan ga tau kemungkinan ada kembangnya," “Misalkan interaksi sosial, belajarnya gangguan, bahkan jug makannya laki-laki, milih-milih itu suatu pertumbuhan terganggu harus pantau awasi,” imbuhnya. Lebih lanjut dijelaskan, memiliki keunikan membedakan lainnya yakni holistik one stop service. One service dimaksud adalah melayani berbagai layanan tak hanya secara fisik namun juga karena seperti gadget, autis lainnya. lengkap masih kandungan bisa Konseling prenatal, dokter khusus laktasi. Lalu semua sini lebih mudah cepat," ungkapnya. Kepala Dinkes Tangsel Alin Hendarlin sambutannya mengapresiasi kehadiran RS Lahirnya sejalan upaya Pemkot tengah fokus menangani stunting. "Ikut berperan serta bagaimana menghilangkan efek jangka panjang stunting," ujar dia. Selain Kadinkes Sehingga memenuhi kebutuhan perencanaan “Kita apresiasi, Ini menjawab masyarakat, memang ini semata-mata berorientasi profit tetapi memperhatikan terutama membutuhkan tersebut,” tukasnya. Ketua tim dr. Ferreza Amalia SPA-K salah permasalahan Stunting masalah gizi kronis. "Jadi berat badan sesuai tinggi badannya, usianya, usianya. Jadi diperiksa berkala, melihat kurva perkembangan si awal grafik pertumbuhannya," ujarnya. Untuk menghindari anak, mengimbau melakukan deteksi sejak dini. "Orangtua aktif mengidentifikasi kemudian tidak terlambat membawanya ke mengintervensi dini,"