SARIASIH.com - Berdasarkan estimasi data yang diterbitkan Biro Sensus Amerika, per tahun 2021 jumlah penduduk dunia mencapai angka 7,7 miliar (sumber wikipedia). Semakin banyak reproduksi pada manusia telah membangun 'baby boom'. Pada akhirnya, kepadatan menjadi salah satu masalah tersendiri dalam kehidupan. masa lalu, populer istilah anak rejeki, namun saat ini tersebut tidak relevan lagi. anak, kebutuhan akan sandang pangan persoalan tersendiri. Meski demikian, kelahiran adalah proses alami kehidupan terhindarkan, hanya saja, perlu perencanaan tepat. Program KB (Keluaga Berencana) lama dicanangkan pemerintah untuk mengatasi fenomena Dengan program KB, pasangan muda bisa mengatur kuantitas keturunannya sesuai kemampuan perekonomiannya, sehingga kehadiran sang buah hati bukanlah sebuah beban, tapi berkualitas. Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Sari Asih Ciputat , Kota Tangerang Selatan, dr. Hasni Kemala Sari, SpOG menyebutkan jika Keluarga Berencana itu bukan tentang melahirkan juga memikirkan dari sejak bayi (sandang pangan) hingga depannya. “Jika ibu merencanakan kehamilannya, semisal setiap melahirkan, dua atau seterusnya, maka mereka merasa sulit depan anak-anaknya, apalagi anak-anak sekarang makan lainnya,” ujar SpOG. Lebih jauh dijelaskn Hasni, secara umum populasi dunia, sedangkan khusus, memberikan waktu kepada memiliki lagi baik psikologis ekonominya. “Dengan pengaturan semacam itu, kualitas terbentuk, karena segi makanan, gizi, pendidikan lain tercukupi,” jelas diterangkan dilakukan mulai usia-usia produktif. Pilihan ber menahan terlebih dahulu dikarenakan hal-hal lebih prioritas mereka, seperti bisnis pekerjaan. Tak wanita, pria pun melakukan mudah dilakukan. Jenis beragam, dengan cara menyuntikkan maupun menggunakan pil. jenis dapat dipilih bagi ingin melakukannya hasil konsultasi ahlinya di fasilitas kesehatan terdekat.