SARIASIH.com – Terkadang cuaca di sekitar kita membingungkan. Sekali waktu hujan turun dengan derasnya, sedangkan pada waktu yang lain cerah, sesekali, sinar matahari begitu menyengat kulit.
Intensitas curah hujan ringan hingga sedang kemudian berawan dan cerah menjadi pertanda musim pancaroba.
Musim pancaroba bisa disebut sebagai masa peralihan antara dua musim di daerah iklim tropis seperti daerah kita, Indonesia.
Memasuki pancaroba, iklim di Indonesia yang hanya memiliki dua musim, yaitu hujan dan kemarau menjadi silih berganti. Setelah sebelumnya mengalami musim hujan, kini iklim akan memasuki masa kemarau.
Untuk menjalani kondisi cuaca yang cukup panas nanti, kita pun harus mengantisipasinya dengan baik agar tubuh dapat beradaptasi sehingga tidak mudah sakit.
Dokter Umum RS Sari Asih Karawaci, dr Ahmad Fauzan, meminta masyarakat untuk mewaspadai musim peralihan ini. Banyak penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri hingga parasit berpotensi menyerang sistem kekebalan tubuh.
Tubuh yang memiliki sistem kekebalan rendah akan rawan terkena penyakit seperti influenza, ispa (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), diare, demam berdarah dangue, serta demam thypoid.
Meningkatkan daya tahan tubuh menjadi satu-satunya cara untuk mencegahnya yaitu dengan ;
- Makan makanan sehat dan bergizi (cukup karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral)
- Olah raga teratur (2x seminggu, min. 30 menit)
- Minum air putih (min. 8 gelas sehari)
- Batasi konsumsi kafein
- Istirahat cukup (tidur min. 6-8 jam sehari)
- Konsumsi vitamin (Vit. C, Vit. B kompleks)
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan
- Hindari stress