Masjid Sari Asih Tangerang Yang Jadi Kebanggaan Warga

Sariasih.com

Masjid Sari Asih Tangerang

Sebuah bangunan berkubah kaca didominasi warna biru begitu indah. Tak hanya megah, tapi karena juga terlihat unik, tak seperti bangunan pada umumnya.

Lokasinya persis di samping RS Sari Asih Karawaci, di jalan Imam Bonjol, Karawaci, Kota Tangerang. Yang mendekat akan segera faham jika bangunan anggun dan unik tersebut ternyata adalah sebuah masjid. Ya masjid, dengan kubah kaca besar dan menara menjulang tinggi.

Di bagian depan terdapat jelas tulisannya yakni Masjid Sari Asih Tangerang. Banyak warga, keluarga pasien dan pengunjung serta masyarakat yang lewat beribadah di dalam masjid tersebut.

Latar Belakang

Masjid yang didominasi warna biru ini terinspirasi masjid asal Uzbekistan negeri tempat lahirnya Imam Bukhari digabungkan dengan motif masjid yang umum terdapat di Maroko. Konsep ini terinspirasi dari sebuah potongan halaman koran Republika yang dilihat oleh pendiri masjid yang juga Pendiri RS Sari Asih yakni Drs. H Marsudi dan Ibu Hj. Siti Rochayah

Keinginan Komisaris PT Sari Asih dan warga sekitar

Sebelum masjid ini berdiri, keluarga Komisaris PT Sari Asih, para karyawan juga para dokter berikut warga sekitar harus menempuh jarak terdekat hingga 2 kilometer untuk sampai ke masjid Agung Tangerang untuk sholat Jumat ataupun sholat hari raya.

Akhirnya, dari potongan halaman koran Republika ini, Panitia Pembangunan Masjid beserta Tim Arsitektur dari US&P Architects berupaya keras mengejawantahkan masjid tersebut dengan diawali dengan proses desain dan pencarian suplier pendukungnya.

Waktu Pembangunan

Dari lahan seluas 500 m2, dibuatlah bangunan tiga lantai dengan hampir 1000 m2 di atasnya. Pemancangan batu pertama pun dilakukan pada 1 Juni 2016.

Setelah 1,5 tahun, pembangunan masjid selesai sesuai apa yang diharapkan para pendiri. Prasasti pun di tandatangani oleh Walikota Tangerang H Arief R Wismansyah dan para Pendiri yakni Drs. H Marsudi dan Hj Siti Rochayah pada 31 Januari 2018.

Interior dan Eksterior Islami

Motif-motif islami banyak diaplikasikan pada masjid Sari Asih Tangerang sehingga mendukung kesan modern, dari mulai interior dan eksterior, flapon dan pintu masjid. Balutan keramik yang menutupi hampir seluruh masjid menjadi tampilan yang menjadi keunikan tersendiri.

Warna biru sesuai contoh gambar pada koran akhirnya memunculkan atmosfir dalam masjid menjadi lebih sejuk dan teduh dalam beribadah. Sementara penggunaan kubah kaca memberikan keanggunan dan keindahan tersendiri baik di waktu siang maupun malam.

Pembuatan kubah kaca digagas panitia pembangunan masjid setelah melihat gedung-gedung perkantoran Jakarta yang terbuat dari kaca.

Detail masjid berupaya mengadopsi gambar masjid asal Uzbekistan berikut keramiknya. Bersyukur, saat Drs H Marsudi dan Hj Siti Rochayah menunaikan umroh di periode 2015, terdapat toko penjual keramik di Jeddah yang nyaris sama dengan keramik masjid yang dimaksud.

Panitia pembangunan beserta arsitek US&P Architects akhirnya mencoba mengembangkan konsep arsitektur masjid detail masjid banyak dipengaruhi arsitektur islam semisal pola keramik dan dekorasi dari masjid Uzbekistan, Maroko dan lain lain.

Desain keramik masjid seperti masjid di Uzbekistan, Ornamen maroko di Plafond kayu, mencontoh desain dari Maroko, dan untuk mihrab depan menggabungkan dasain dari masjid Uzbekistan dan masjid terapung di Jeddah.
Tak hanya menggunakan detail dari Timur Tengah, masjid Sari Asih Tangerang turut memunculkan kearifan lokal dengan membuat pintu dan mihrab terbuat dari kayu jati asal Jepara berikut ukirannya.

Pembangunan masjid banyak mengambil suplier dari sekitar Tangerang, seperti kontraktor pembuatan kubah kaca adalah perusahaan aluminium dan besi di tangerang, keramik dari Cikupa, marmer diambil dari perusahaan di wilayah Cipondoh, ukiran GRC dari Bogor, ukiran list kornis plafon dari Perum Tangerang, sedangkan seniman kaligrafi yang menghiasi masjid berasal dari Cipondoh, Kota Tangerang.

Kegiatan di Dalam Masjid

Fungsi masjid terdiri dari ruang 2 lantai dengan kapasitas jamaah shaf rapat sebanyak 400 orang. Namun keseluruhan gedung dapat dipakai saat ibadah hari raya dan sholat jum’at, mampu menampung hampir dua kali lipatnya karena 1 lantai ruang auditorium dapat menampung 300 peserta sehingga total jamaah bisa 700-800 orang.

Kegiatan masjid Sari Asih Tangerang dikelola oleh DKM yang dipimpin oleh mantan direktur RS Sari Asih Karawaci, Dr. H. Mahruzaman Naim, SpA. Para Imam di masjid ini adalah para Hafiz penghapal quran lulusan PTIQ.

Cukup banyak kegiatan yang berjalan terutama dalam mengisi ramadan, Tarawih, Qiyamulail, Khataman Quran, Kultum, Pengajian san kajian Islam, hingga buka puasa bersama dengan ratusan takjil yang disediakan secara gratis.